TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sumber menyebut satu tim dari pemerintah pusat akan kunjungan kerja ke Mumbai, India, untuk menilai kualitas udara di wilayah tersebut dan bagaimana cara Pemerintah negara bagian Maharashtra meningkatkan upayanya. Kunjungan itu buntut dari sepucuk surat dari pemerintah pusat yang ingin mencari jawaban soal langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara Kota Mumbai.
Kualitas udara Mumbai dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan, di mana Air Quality Index (AQI) secara konsisten memperlihatkan dalam kategori buruk (150-200). Kondisi ini telah meningkatkan kekhawatiran kalau level udara seburuk itu bisa mengarah ke infeksi saluran pernafasan, penyakit jantung dan kanker. Mumbai telah menjadi hub ekonomi India.
Brihanmumbai Municipal Corporation (BMC) telah mengirimkan peringatan pada para kontraktor, termasuk mereka yang sedang mengerjakan proyek Goregaon-Mulund Link Road agar mematuhi aturan atau tidak memperburuknya kualitas udara atau polusi udara di Mumbai.
Di Mumbai, level PM2,5 telah meningkat secara signifikan sejak 2019 dengan peningkatan 54.2 persen pada 2020. Pada 2021 dan 2022, hanya terjadi sedikit penurunan dan kenaikan tajam pada 2023 sebanyak 42.1 persen. Partikel mikroskopik PM2.5 bisa menempel jauh hingga ke paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan.
Untuk mengatasi kondisi yang mengkhawatirkan ini, otoritas Kota Mumbai telah mendiversifikasi sebuah rencana komprehensif, yang di antaranya memasang filter udara pada bus-bus, memasang lampu jalan khusus dan menempatkan alat pemurnian udara di sejumlah taman. Bukan hanya itu, otoritas di Mumbai juga telah memerintahkan memesan 30 unit kendaraan penyiram dan meminta sektor industri di Mumbai agar meninggikan cerobong asap mereka.
Polusi udara di Delhi dan wilayah utara India juga dalam kategori parah. Sudah lima hari laporan AQI lebih dari 400, di mana udara diselimuti kebut tebal dan beracun.
Sumber: ndtv.com
Pilihan Editor:Setelah Hujan Akhir Pekan, Seperti Apa Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini