Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Relawan WNI yang Bertahan di Gaza

image-gnews
Fikri Rofiul Haq (kiri), Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al-Ayubi sebagai relawan Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza utara. Sumber : dokumen pribadi/mer-c
Fikri Rofiul Haq (kiri), Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al-Ayubi sebagai relawan Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza utara. Sumber : dokumen pribadi/mer-c
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga relawan WNI menolak tawaran evakuasi dari pemerintah Indonesia dan memutuskan tinggal di Jalur Gaza demi melanjutkan tugas kemanusiaan, di tengah bombardir Israel di wilayah kantong tersebut yang menewaskan ribuan orang. Satu dari tiga WNI itu adalah Fikri Rofiul Haq, yang mengatakan keputusan dia dan dua rekannya merupakan pilihan sendiri, dan didukung oleh organisasi Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C).

 
“Pertama, pilihan sendiri untuk tetap bisa membantu warga Gaza, terkhusus Rumah Sakit Indonesia. Kedua, memang didukung oleh keputusan tim MER-C pusat,” kata Fikri kepada Tempo, Kamis malam, 2 November 2023.

 
Keluarga Fikri pun setuju dan mendukung keputusannya. Sebab ayahnya juga pernah menjadi relawan MER-C, bahkan mengepalai pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Beit Lahia, Gaza utara.
 

“Keluarga alhamdulillah setuju dan mendukung, terutama abi (ayah). Karena Abi juga menjadi relawan MER-C dan kepala pembangunan RSI, dan sudah pernah berada di Gaza pada 2012 sampai 2020, tentunya datang-dan-pergi,” ungkapnya.

 
Mengikuti jejak ayahnya, Fikri bersama Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al-Ayubi akan melanjutkan tugas mereka sebagai relawan di RSI. Selain relawan, ketiganya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Gaza. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat, 3 November 2023 memastikan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan ke-3 WNI tersebut.
 

Tak pulang karena masih kuliah
Dalam wawancara dengan Tempo pada Rabu, 11 Oktober 2023, Fikri sempat mengungkapkan alasannya dan dua relawan lain menetap di Gaza. Salah satunya adalah karena masih berstatus mahasiswa, dan harus menyelesaikan studi mereka.
 

“Tiga relawan ini kan masih jomblo. Jadi, kami memang ditugaskan untuk meneruskan jenjang kuliah. Memang kita harus menyelesaikan terlebih dahulu, baru kita bisa pulang,” kata Fikri. 

 
Ia melanjutkan, jika pulang sebelum selesai kuliah, akses masuk kembali ke Jalur Gaza dari Rafah akan sulit. Menurutnya, ini dikarenakan pihak Mesir yang tidak selalu memberikan izin keluar-masuk dari gerbang tersebut.

 
Fikri, yang telah tinggal di Jalur Gaza sejak 2020, mengaku sampai saat ini belum pernah pulang ke Indonesia. Dalam proses untuk masuk ke wilayah kantong tersebut, ia mengatakan sempat menunggu selama enam bulan untuk perizinan dari Mesir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 
Saat ini, di tengah serangan udara dan darat tak henti-henti sekaligus pengepungan oleh Israel, kuliahnya terhenti. “Tentunya kalau perang, semua aktivitas di Gaza termasuk sekolah dan kuliah terhenti. Karena memang kondisinya tidak kondusif,” katanya saat itu lewat telepon yang salurannya tersendat, di antara suara dentuman yang datang hampir setiap menit.

 
Tiba di Jalur Gaza saat berusia sekitar 20 - 21 tahun, ia tadinya mengambil program S1 jurusan usuluddin di Islamic University of Gaza (IUG). Namun, karena mengalami kendala bahasa, ia sekarang mengambil program D3 di University College of Applied Sciences (UCAS). 

 
“Alhamdulillah, tinggal setahun lagi untuk menyelesaikan D3,” katanya.

 
Sebagai relawan kemanusiaan di Jalur Gaza, kegiatan Fikri dan kawan-kawannya beragam, seperti membagikan selimut di musim dingin, membagikan sembako, hingga memfasilitasi buka puasa bersama dengan anak yatim. Setelah libur musim panas, para relawan juga membagikan peralatan sekolah seperti tas, seragam, dan alat tulis untuk anak-anak kurang mampu.

 

NABIILA AZZAHRA ABDULLAH

Pilihan Editor: Netanyahu Tarik Kritik terhadap Intelijen Israel dan Minta Maaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)