TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengklaim tentaranya telah mengepung kota Gaza untuk melucuti militan Hamas. Kota di utara Jalur Gaza telah menjadi fokus serangan Israel.
"Kami berada di puncak pertempuran. Kami telah mencapai keberhasilan yang mengesankan dan telah melewati pinggiran Kota Gaza. Kami maju," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Di tengah ledakan besar di Gaza, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa tentaranya berhasil mengepung Kota Gaza, yang merupakan titik fokus Hamas. Selama pengepungan itu, menurut Brigadir Jenderal Iddo Mizrahi, kepala insinyur militer Israel, pasukannya menghadapi ranjau dan jebakan. “Hamas telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik,” katanya.
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis bahwa jumlah korban tewas Israel di Gaza jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan militer. “Tentara Anda akan kembali dengan tas hitam,” katanya. Israel mengatakan pihaknya telah kehilangan 18 tentara dan membunuh puluhan militan sejak operasi darat diperluas pada hari Jumat.
Hamas dan pejuang Jihad Islam, muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam terowongan, kata warga dan video dari kedua kelompok menunjukkan.
Dalam salah satu video militer Hamas, seorang pejuang muncul di lapangan Gaza dan menempatkan alat peledak di sebuah tank. Sebuah ledakan terdengar saat pesawat tempur tersebut, yang tampaknya mengenakan kamera tubuh untuk mendokumentasikan kejadian, berlari kembali ke terowongan dan menembakkan rudal anti-tank ke arah tank.
Dalam perang Israel Hamas yang telah berlangsung selama tiga pekan terakhir, warga sipil Palestina menderita kekurangan makanan, bahan bakar, air minum dan obat-obatan. “Air digunakan sebagai senjata perang,” kata Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA.
Gedung Putih mengatakan pihaknya sedang menjajaki serangkaian jeda dalam perang Israel Hamas untuk membantu warga sipil keluar dari Gaza dengan aman. Jeda kemanusiaan itu juga untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berangkat ke Timur Tengah mengatakan akan membahas langkah-langkah konkret untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil di Gaza. Dalam pertemuannya di Israel dan Yordania, Blinken mengatakan dia juga akan membahas masa depan Gaza dan meletakkan dasar bagi negara Palestina di masa depan.
REUTERS
Pilihan Editor: Menteri Luar Negeri Israel Menuduh Palang Merah Tak Fokus