Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres psetelah kunjungan ke daerah dekat Gunung Everest, Senin, 30 Oktober 2023.

Para ilmuwan iklim mengatakan suhu bumi telah meningkat rata-rata 0,74 derajat Celcius selama 100 tahun terakhir, namun pemanasan di Himalaya di Asia Selatan lebih besar daripada rata-rata global.

Gletser di Nepal, yang terjepit di antara dua negara penghasil polusi karbon utama – India dan Cina, mencair 65% lebih cepat dalam satu dekade terakhir dibandingkan dekade sebelumnya, kata Sekjen PBB dalam pesan video setelah mengunjungi wilayah Solukhumbu.

“Saya di sini hari ini untuk berseru dari atap dunia: hentikan kegilaan ini,” katanya, sambil menyerukan diakhirinya “zaman bahan bakar fosil” dengan peringatan bahwa mencairnya gletser akan berarti membengkaknya danau dan sungai serta permukaan laut meningkat dengan kecepatan yang mencapai rekor tertinggi.

Gletser di Hindu-Kush Himalaya bisa kehilangan hingga 75% volumenya pada akhir abad ini akibat pemanasan global, kata para ilmuwan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Juni 2023i, menyebabkan banjir berbahaya dan kekurangan air bagi 240 juta orang di pegunungan tersebut.

Para pendaki yang kembali dari Everest mengatakan gunung itu kini lebih kering dan kelabu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Suhu yang mencapai rekor berarti pencairan gletser yang memecahkan rekor. Nepal telah kehilangan hampir sepertiga esnya hanya dalam waktu 30 tahun,” kata Guterres, yang sedang melakukan kunjungan empat hari ke negara tersebut.

Ia juga mendesak negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius untuk menghindari "kekacauan iklim terburuk".

REUTERS

Pilihan Editor Salahkan Barat untuk Krisis Gaza, Putin: AS Butuh Kekacauan Timur Tengah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

7 hari lalu

Seorang wanita dan bayi di kamp pengungsi Zamzam, dekat El Fasher di Darfur Utara, Sudan. MSF/Mohamed Zakaria/Handout melalui REUTERS
800.000 Orang Berisiko Hadapi Bahaya Ekstrem di Sudan

PBB telah memperingatkan bahaya yang akan menimpa setidaknya 800.000 warga Sudan ketika pertempuran semakin intensif dan meluas di Darfur.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

10 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

14 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

15 hari lalu

Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB untuk pertama kali di Markas Besar PBB di Manhattan, New York, 1 Oktober 2015. Sidang majelis Umum PBB menyetujui keputusan untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan. REUTERS/Andrew Kelly
Komite PBB Gagal Sepakati Usulan Keanggotaan Palestina

Komite Penerimaan Anggota Baru Dewan Keamanan PBB gagal mencapai kesepakatan terkait permohonan keanggotaan penuh Palestina


Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

17 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

20 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB Prihatin Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza

21 hari lalu

Warga menggelar salat jenazag pada korban tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, setelah mereka dibawa ke rumah sakit al-Najjar, di Rafah di Jalur Gaza selatan 24 Januari , 2024. Total warga sipil yang tewas di wilayah kantong Palestina itu mencapai 25.100 sejak perang dimulai 7 Oktober. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Sekjen PBB Prihatin Israel Gunakan AI dalam Perang Gaza

Sekjen PBB mengaku khawatir atas laporan media bahwa militer Israel menggunakan AI untuk mengidentifikasi target serangan di Gaza.


Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

21 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

22 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

23 hari lalu

Dibawah guyuran hujan ratusan umat muslim dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tergabung dalam Majelis Ormas Islam (MOI) melakukan aksi demo dan penggalangan dana bagi warga Palestina di Gaza didepan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 9 Maret 2024.  Di Gaza kini ada sekitar 300 ribu keluarga menderita imbas blokade Israel yang mengakibatkan bantuan kemanusiaan dikirim berbagai pihak terhambat. Resolusi PBB sudah berkali-kali diveto oleh Amerika. Dalam aksinya, MOI juga akan meluncurkan gerakan Indonesia
Otoritas Palestina Kirim Surat ke Antonio Guterres Minta Diakui Penuh di PBB

Otoritas Palestina meminta agar diakui secara penuh sebagai anggota PBB, hal yang bisa dipastikan akan ditolak Israel.