TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu meminta Israel untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza. Desakan itu setelah tentara Israel kian mengintensifkan serangan di wilayah Palestina.
“Pemboman Israel di Gaza meningkat tadi malam dan sekali lagi menargetkan perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa serta memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung,” kata Erdogan di X, pada Sabtu, 28 Oktober 2023. “Israel harus segera menghentikan kegilaan ini dan mengakhiri serangannya.”
Israel telah melancarkan invasi darat sejak pejuang Hamas melintasi perbatasan pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 7.300 orang warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel di wilayah tersebut, termasuk sekitar 3.000 anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
Erdogan juga mendorong banyaknya orang yang hadir dalam unjuk rasa mendukung warga Palestina di Istanbul pada Sabtu. Unjuk rasa ini diselenggarakan oleh partai AKP yang berhaluan Islamo-konservatif, yang dihadiri oleh sekitar satu juta orang.
“Kami akan menyatakan dengan lantang dan jelas bahwa kami berdiri di sisi rakyat Palestina melawan penganiayaan yang dilakukan Israel,” katanya.
Selama dua dekade berkuasa, Erdogan telah berulang kali mengambil sikap yang berpihak pada Palestina. Tahun lalu, ia memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel dan bertemu untuk pertama kalinya pada bulan September dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Namun pada hari Rabu, Erdogan membatalkan rencana mengunjungi Israel dengan alasan perang “tidak manusiawi” melawan Hamas di Gaza. Erdogan menolak menyebut Hamas sebagai kelompok teroris, namun sebagai pembebas yang memperjuangkan tanah mereka.
NDTV
Pilihan Editor: Puluhan Mobil Terlibat Kebakaran Mengerikan di Mesir, 32 Orang Tewas