Isu reformasi di tengah perang Israel-Palestina
Pembahasan reformasi PBB, terutama Dewan Keamanan, kali ini berkelindan dengan perang di Gaza. Hal yang kerap dinilai mengganjal adalah hak veto yang dimiliki lima negara permanen DK PBB, yaitu Cina, AS, Prancis, Inggris, dan Rusia.
Pekan lalu, AS menggunakan hak veto untuk menggagalkan draf resolusi usulan Brasil tentang jeda konflik Palestina-Israel demi memungkinkan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Draf tersebut meraup 12 suara dari total anggota 15 negara dewan. Tindakan AS menuai banyak kritik, termasuk dari Rusia dan Cina. Sebagai sekutu Israel, AS dikenal sering menyetop Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan terhadap negara tersebut.
Selama lima dekade terakhir, AS telah memveto setidaknya 53 resolusi Dewan Keamanan yang mengkritisi Israel, menurut daftar riwayat veto PBB.
“Jadi ya, reformasi ini penting. Tetapi, untuk mengubah PBB harus memiliki persetujuan lima negara ini. Apakah akan terjadi? Saya tidak tahu,” kata Julliand kepada wartawan saat ditemui setelah pembukaan acara pada hari Selasa.
Menurut Pasal 108 Piagam PBB, rancangan undang-undang reformasi harus mendapat persetujuan dengan rasio dua dari tiga di Majelis Umum dan diratifikasi oleh dua pertiga anggota PBB, termasuk kelima anggota permanen.
NABIILA AZZAHRA ABDULLAH
Pilihan Editor: Negara-Negara Barat Terbelah Sikap Soal Jeda Kemanusiaan d Gaza