TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi terus memanas di Gaza, Palestina sejak Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang kemudian dibalas Isarel menyerang jalur Gaza besar-besarn keesokan harinya.
Hingga saat ini situasi konflik antara Hamas Vs Israel belum mereda. Kini Hizbullah yang merupakan kelompok asal Lebanon turut terlibat dalam penyerangan ke Israel. Sehari setelah Hamas melakukan penyerangan ke Israel itu, pasukan Hizbullah ikut menyerang pasukan Israel. Kedua pasukan ini memiliki tujuan yang sama yakni melawan hegemoni Israel di Timur Tengah. Berikut profil Hamas dan Hizbullah.
Profil Hamas
Hamas merupakan kependekan dari Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyyah yang memiliki arti Gerakan Perlawanan Islam. Kelompok ini merupakan gerakan nasionalis dan Islam militan di tepi barat jalur Gaza. Hamas berdedikasi untuk mendirikan negara Islam merdeka di Palestina. Hamas didirikan pada 1987 sebagai bentuk perlawanan terhadap Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) terkait konflik Israel-Palestina dan menolak penyerahan sebagian wilayah Palestina.
Sejak 1970-an sebelum berdirinya Hamas, aktivis Ikhwanul Muslimin telah banyak mendirikan jaringan amal, klinik, dan sekolah di jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel setelah perang enam hari 1967. Kegiatan Ikhwanul Muslimin berjalan lancar di dua wilayah tersebut tanpa kekerasan. Namun beberapa kelompok mulai menyuarakan jihad melawan Israel. Hingga puncaknya pada Desember 1987 terjadi pemberontokan melawan kedudukan Israel. Hal tersebut yang menjadi cikal-bakal berdirinya Hamas.
Menurut pengakuan salah satu pendiri Sheikh Ahmed Yassin dalam Piagam Hamas pada 1988 menyebutkan bahwa Hamas bertujuan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan menyatakan bahwa Palestina adalah Tanah Air Islam yang tidak akan pernah bisa diserahkan kepada nonmuslim.
Profil Hizbullah
Hizbullah adalah partai politik dan kelompok militan Muslim Syiah yang berbasis di Lebanon. Kelompok ini memperkuat gerakannya dengan menjalin kerja sama aparat keamanan, organisasi politik, dan jaringan layanan sosial. Hizbullah dibentuk oleh sekelompok ulama Syiah Lebanon menyusul revolusi Islam di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah pada 1979 dan invasi Israel ke Lebanon pada 1982.
Tujuan pembentukan Hizbullah untuk mengusir Israel dari Lebanon dan mendirikan republik Islam di wilayah tersebut. Hizbullah bermarkas di wilayah yang didominasi Syiah di Lembah Biqa, Lebanon selatan, dan Beirut selatan. Kelompok ini semakin kuat setelah bergabung dalam perang di Suriah pada 2012 untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Pilihan Editor: 6 Hari Perang Hamas Vs Israel, Berikut Kronologi dan Fakta-fakta Dampaknya