TEMPO.CO, Jakarta - Komisi bidang kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Selasa, 10 Oktober 2023, membenarkan Israel punya hak untuk membela diri, namun ada sejumlah keputusan yang dibuat Negeri Bintang Daud itu yang bertentangan dengan hukum kemanusiaan.
“Israel punya hak untuk membela diri, namun itu harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional. Ada sejumlah keputusan yang kontradiktif dengan hukum internasional,” kata Borrell, tanpa menjelaskan lebih detail, saat menghadiri pertemuan para menteri luar negeri anggota Uni Eropa dan dewan kerja sama Teluk (GCC) di Oman.
Uni Eropa dan GCC mengutuk serangan yang dilakukan oleh Hamas. Sedangkan Borrell mengutuk setiap serangan terhadap warga sipil dan menuntut agar orang-orang yang dijadikan sandera segera dibebaskan. Borrell pun menyerukan pada Israel agar menghormati hukum internasional dan tidak memblokade pengiriman bahan makanan, air atau listrik untuk warga Gaza.
Pernyataan Borrell itu tampaknya mengacu pada ucapan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin, 9 Oktober 2023 yang memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza. Uni Eropa dan GCC sudah meminta Israel agar membuka koridor kemanusiaan dari Gaza ke Mesir sehingga warga sipil bisa meninggalkan teritorial itu sebelum Israel melancarkan serangan udara balasan.
“Mungkin akan tidak ada listrik, makanan, bahan bakar dan semuanya akan tutup. Kami sedang memerangi hewan dalam bentuk manusia dan kami bertindak cepat,” kata Gallant.
Sejumlah media mewartakan Gallant pada Selasa, 10 Oktober 2023, mengatakan pihaknya telah mencabut semua pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap Gaza. Israel meluncurkan serangan udara balasan ke teritorial Palestina setelah kelompok Hamas, yang mengendalikan Gaza, menyerang Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Otoritas di Yerusalem Barat dan Gaza mengklaim bentrokan sengit selama tiga hari setidaknya menewaskan 900 warga Israel dan 830 warga Palestina.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Josep Borrell Sebut Uni Eropa Akan Tingkatkan Bantuan untuk Ukraina