TEMPO.CO, Jakarta - Pertukaran tahanan antara Iran dan Amerika Serikat di tengah membaranya perang Hamas vs Israel menuai sorotan. Serangan Hamas vs Israel telah menyebabkan 1.100 orang tewas.
Hamas disebut sebagai kelompok Islam yang didukung Iran. Itu sebabnya pertukaran tahanan antara Iran dan Amerika Serikat menuai sorotan.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Minggu, 8 Oktober 2023, bahwa Iran belum mampu menghabiskan satu dolar pun dari dana US$ 6 miliar yang dibekukan dalam pertukaran tahanan pada September. Blinken juga mengatakan bahwa dia belum melihat bukti Iran berada di balik serangan Hamas ini.
Pada Agustus, rincian perjanjian rumit yang disetujui Presiden Joe Biden dipublikasikan. Lima warga Amerika Serikat yang ditahan oleh Teheran diizinkan meninggalkan negara itu dengan imbalan transfer dana sebesar US$ 6 miliar milik Iran yang telah dibekukan di Korea Selatan. Pada saat yang sama, lima warga Iran yang ditahan di Amerika diizinkan keluar.
Sebanyak US$ 6 miliar itu adalah uang Iran yang telah dibekukan di bank-bank Korea Selatan. Setelah Washington, di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, memberlakukan larangan total terhadap ekspor minyak Iran dan memberikan sanksi terhadap sektor perbankan Iran pada tahun 2019, pendapatan minyak Iran diblokir di Seoul.
Dana tersebut tidak disalurkan ke Iran. Bank sentral Qatar mengawasi dana itu yang masih berada di Doha.
“Faktanya adalah tidak ada dana pembayar pajak AS yang terlibat,” kata Blinken kepada “State of the Union” CNN pada hari Minggu. “Ini adalah sumber daya Iran yang dikumpulkan dari penjualan minyaknya yang disimpan di sebuah bank di Korea Selatan.”
Berdasarkan ketentuan kesepakatan tahanan Iran, uang tersebut hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan, termasuk membeli makanan atau barang lain di luar Iran untuk diimpor, kata para pejabat AS.
Wakil Menteri Keuangan AS untuk bidang terorisme dan keuangan, Brian Nelson, mengatakan, semua uang yang disimpan dalam rekening terbatas di Doha sebagai bagian dari pengaturan untuk menjamin pembebasan lima orang Amerika pada bulan September tetap berada di Doha. "Tidak satu sen pun telah dibelanjakan. Dana yang dibatasi ini tidak dapat disalurkan ke Iran. Dana hanya dapat digunakan untuk tujuan kemanusiaan di masa depan. Saran apa pun yang bertentangan adalah salah dan menyesatkan," ujar Nelson.
Karena persyaratan uji tuntas terkait pertukaran ini, Iran memerlukan waktu berbulan-bulan untuk menghabiskan uang ini, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri. “Dan, seperti yang telah kami katakan berkali-kali, dana tersebut hanya dapat digunakan untuk membeli makanan, obat-obatan, peralatan medis, dan produk pertanian untuk masyarakat Iran.”
Sebagian besar anggota Partai Republik mencoba menghubungkan kesepakatan Biden dengan Iran dengan serangan Hamas ke Israel. Beberapa di antaranya menuduh bahwa pembayar pajak AS mendanai serangan Hamas terhadap Israel.
Nikki Haley, mantan Gubernur Carolina Selatan dan kandidat presiden Partai Republik tahun 2024 mengatakan bahwa mengizinkan Iran mengakses dana tersebut akan memperbaiki anggaran negara ini dan Iran bebas menggunakan uangnya untuk tujuan apapun. “Mari kita jujur kepada rakyat Amerika dan memahami bahwa Hamas mengetahuinya. Iran mengetahui bahwa mereka sedang memindahkan uang saat kita berbicara, karena mereka mengetahui bahwa US$ 6 miliar akan dikucurkan. Itulah kenyataannya,” katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Serangan Tentara Rusia Menewaskan 2 Warga Sipil Ukraina