Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengadilan AS Pertimbangkan Pelarangan Pengguna Ganja Medis untuk Miliki Senjata

image-gnews
Orang-orang mengantre untuk membeli persediaan di toko senjata Martin B. Retting, Inc. di Culver City, California, AS, 15 Maret 2020. Penjualan senjata api meningkat di sejumlah negara bagian Amerika Serikat di tengah penyebaran virus corona.  REUTERS/Patrick T. Fallon
Orang-orang mengantre untuk membeli persediaan di toko senjata Martin B. Retting, Inc. di Culver City, California, AS, 15 Maret 2020. Penjualan senjata api meningkat di sejumlah negara bagian Amerika Serikat di tengah penyebaran virus corona. REUTERS/Patrick T. Fallon
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hakim pengadilan banding Amerika Serikat pada Kamis berbeda pendapat mengenai apakah pengguna ganja medis dapat dilarang memiliki senjata. Sebab menurut penggugat, hal ini bertentangan dengan Amendemen Kedua Konstitusi AS yang melindungi hak individu untuk memiliki dan membawa senjata.

Kasus ini menantang undang-undang sama yang melarang pengguna obat-obatan terlarang untuk memiliki senjata yang diperkarakan dalam kasus pidana Hunter Biden, putra Presiden Joe Biden.

Hunter diadili karena memiliki senjata secara tidak sah sebagai pengguna narkoba, dan berbohong tentang penggunaan narkoba pada formulir pemeriksaan latar belakang ketika membeli pistol Colt Cobra pada 2018.

Sekelompok penduduk Florida yang menggunakan ganja untuk tujuan medis bersaksi kepada panel beranggotakan tiga hakim di Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-11. Mereka menyatakan bahwa larangan federal tersebut inkonstitusional jika diterapkan.

Pengacara penggugat, William Hall, mengatakan undang-undang tersebut melanggar hak kliennya untuk memiliki dan membawa senjata berdasarkan Amendemen Kedua Konstitusi AS.

Dalam argumennya, ia mengutip keputusan penting Mahkamah Agung AS tahun lalu yang memperluas hak kepemilikan senjata, di kasus Asosiasi Senapan & Pistol Negara Bagian New York v. Bruen.

Dalam keputusan tersebut, mayoritas hakim konservatif bersuara 6-3 di pengadilan mengumumkan pengujian baru untuk menilai pembatasan senjata. Majelis mengatakan bahwa pembatasan tersebut harus “konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api negara ini”.

Kepemilikan senjata di AS merupakan yang tertinggi di dunia, dan dilindungi secara hukum oleh Amendemen Kedua Konstitusi. Politik senjata cenderung terpolarisasi antara pendukung hak kepemilikan senjata yang sering kali konservatif atau libertarian dan mereka yang mendukung pengendalian senjata yang ketat, sering kali liberal.

Para penggugat berpendapat bahwa melarang pengguna ganja medis untuk memiliki senjata api di negara bagian Florida yang telah mengizinkannya adalah tidak konsisten dengan tradisi sejarah peraturan senjata api. Florida melegalkan ganja medis pada 2016. 

Meskipun ganja masih ilegal di tingkat federal, penggugat mencatat bahwa Departemen Kehakiman AS dilarang untuk menggunakan dana dengan tujuan mengganggu program ganja medis negara, termasuk untuk mengadili individu atas penggunaannya.

Argumen mereka didasarkan pada Amandemen Rohrabacher-Farr yang disahkan pada 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengacara Departemen Kehakiman, Steven Hazel, menyamakan pelarangan pengguna narkoba memiliki senjata dengan undang-undang yang melarang orang dengan gangguan jiwa dan pecandu alkohol untuk memiliki senjata, peraturan bersejarah yang telah ada sejak berdirinya AS.

Hall mengatakan bahwa meski seandainya penggunaan ganja medis yang diizinkan oleh negara dikriminalisasi, preseden sejarah AS tidak mendukung pelucutan senjata ketika seseorang sedang sadar atau tanpa pengaruh substansi.

Hakim Wilayah AS Robert Luck tampak setuju akan hal itu. Namun, Hakim Wilayah AS Elizabeth Branch menekankan bahwa ganja dapat menyebabkan gejala paranoia dan psikotik dan tetap ilegal di tingkat federal.

“Mungkin itu akan berubah, tetapi ganja adalah obat Golongan I,” katanya.

Kedua hakim tersebut diangkat oleh mantan presiden Donald Trump. 

Jika Pengadilan Banding Sirkuit ke-11 memutuskan melawan penggugat, maka akan berlawanan dengan Pengadilan Banding Sirkuit ke-5 AS yang berbasis di New Orleans, yang pada Agustus memutuskan bahwa undang-undang pelarangan membawa senjata inkonstitusional ketika diterapkan pada pengguna ganja.

Undang-undang yang sama juga dipermasalahkan dalam kasus pidana Delaware terhadap Hunter Biden, seorang mantan pengguna kokain, dan pakar hukum memperkirakan ia bisa menantang undang-undang tersebut.

Pilihan Editor: Hunter Biden Tuntut IRS karena Pengungkapan Pajaknya Melanggar Hukum

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

13 menit lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

17 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) Jenderal Charles Flynn (kiri) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta, pada 21-23 April.  Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

18 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

19 jam lalu

Tesla Logo (www.autoevolution.com)
Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.


Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat