TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden mengatakan pada Rabu, 4 Oktober 2023 bahwa ia khawatir pertikaian Partai Republik di Kongres Amerika Serikat dapat berpengaruh terhadap bantuan untuk Ukraina. Ia pun berjanji akan segera menyampaikan pidato untuk menjelaskan mengapa AS perlu terus mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.
“Hal ini memang membuat saya khawatir,” kata Biden pada Rabu, merespons pertanyaan wartawan tentang kemampuannya untuk memberikan bantuan yang telah ia janjikan untuk Ukraina.
“Namun, saya tahu bahwa ada mayoritas anggota DPR dan Senat serta kedua partai yang menyatakan bahwa mereka mendukung pendanaan Ukraina,” sambungnya.
Sebelumnya, Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang belanja sementara pada Sabtu demi menjaga pemerintahan tetap buka, yang tidak mencakup anggaran untuk bantuan kepada Ukraina. Hal ini menyoroti keengganan beberapa anggota Partai Republik untuk menyediakan dana bagi Kyiv.
Sejak invasi Rusia pada 2022, Kongres AS telah menyetujui bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan senilai $113 miliar untuk Ukraina, menurut Congressional Research Service.
Baca Juga:
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pada Senin, Departemen Pertahanan memiliki sisa $1,6 miliar untuk mengganti senjata yang dikirim ke Ukraina, tidak ada sisa dana di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), dan Otoritas Penarikan Presiden (PDA) senilai $5,4 miliar.
Otoritas tersebut mengizinkan presiden untuk menarik senjata, amunisi, dan material dari persediaan militer AS yang ada dan memberikannya kepada negara lain dalam keadaan tertentu. Hal ini bisa digunakan Biden untuk mempersenjatai Ukraina.
Dukungan kepada Ukraina semakin terkikis meskipun jajak pendapat publik menunjukkan bahwa sebagian besar warga AS masih mendukung bantuan untuk negara tersebut.
Sekelompok kecil anggota Partai Republik yang vokal telah mengkritik bantuan kepada Ukraina sejak awal, dan menuduh pemerintah di Kyiv gagal memberantas korupsi secara memadai, tuduhan yang dibantah oleh pejabat Ukraina dan AS.
Agar Biden dapat memenuhi janjinya untuk tetap mengirim bantuan ke Ukraina, anggaran untuk hal tersebut dapat dimasukkan dalam RUU belanja yang lebih besar, yang harus disahkan Kongres pada akhir tahun ini untuk menghindari penutupan pemerintahan.
Peraturan yang disahkan pada Sabtu lalu hanya menyediakan pengeluaran sampai pertengahan November. Atau, anggaran bantuan bisa juga ditawarkan sebagai RUU belanja terpisah, baik sebagai satu legislasi maupun digabungkan dengan lebih banyak dana untuk keamanan perbatasan.
Dalam kesempatan yang sama pada Rabu, Biden juga membahas situasi di DPR AS yang Selasa baru saja kehilangan ketuanya dalam pemungutan suara bersejarah yang menggulingkan Kevin McCarthy — pencopotan pertama seorang Ketua DPR di sejarah AS.
“DPR sekarang akan melakukan perombakan dan memilih ketua baru. Saya tahu ini akan memakan waktu, tapi saya ingatkan semua orang bahwa kita punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dan rakyat Amerika berharap kita menyelesaikannya,” katanya, dengan kemudian menyinggung undang-undang belanja yang hanya akan berlaku untuk 40 hari ke depan.
Ia menambahkan bahwa “atmosfer beracun” di Washington perlu diubah. “Kita mempunyai perbedaan pendapat yang kuat, namun kita harus berhenti memandang satu sama lain sebagai musuh. Kita perlu berbicara satu sama lain, mendengarkan satu sama lain, bekerja sama,” imbuhnya.
Ketika ditanya oleh wartawan soal nasihat darinya kepada Ketua DPR selanjutnya, Biden tertawa sebelum menjawab singkat, “Itu di atas nilai gaji saya.”
REUTERS
Pilihan Editor: Mata-mata India Masuk ke Barat sebelum Kanada Melontarkan Tuduhan Pembunuhan