TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim federal di New York pada Senin, 2 Oktober 2023, waktu setempat mengumumkan sidang tuduhan suap terhadap Senator Amerika Serikat (AS) Bob Menendez akan dimulai pada Mei 2024. Hakim Distrik AS Sidney Stein menjadwalkan persidangan kasus ini pada 6 Mei 2024 agar bisa memberikan waktu kepada jaksa penuntut untuk menyerahkan bukti kepada pengacara Menendez dan memungkinkan mereka mengajukan gugatan.
Menendez adalah anggota Senat dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan New Jersey. Dia mengaku tidak bersalah dan menolak seruan pengunduran diri setelah ia didakwa bulan lalu atas tuduhan menerima uang suap dari tiga pengusaha di New Jersey.
Jaksa federal di Manhattan menuduh Menendez, 69 tahun, dan istrinya Nadine menerima emas batangan dan uang tunai ratusan ribu dolar sebagai imbalan karena telah menggunakan wewenangnya membantu pemerintah Mesir dan mengganggu penyelidikan penegakan hukum terhadap ketiga pengusaha. Nadine Menendez dan pengusaha Jose Uribe, 56 tahun, Fred Daibes, 66 tahun, dan Wael Hana, 40 tahun, juga mengaku tidak bersalah.
Menendez telah mengundurkan diri dari perannya sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, sebagaimana diwajibkan peraturan partainya. Namun, ia tetap menyatakan dirinya tidak bersalah dan menolak seruan dari beberapa senator Partai Demokrat untuk mengundurkan diri.
Pengunduran dirinya dari posisi ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat berdampak signifikan bagi hubungan luar negeri AS. Menendez telah menjadi sekutu penting bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika Biden berupaya untuk menegaskan kembali pengaruh Negeri Abang Sam di panggung dunia, menggalang dukungan untuk bantuan kongres ke Ukraina, dan melawan kebangkitan Cina, di mana segala upaya itu yang telah memakan biaya lebih dari USD 100 miliar (Rp1.562 triliun).
Selain hal-hal tersebut, ia juga menjadi mitra penting dalam prioritas kebijakan luar negeri lainnya. Dalam pemerintahan Biden, ia telah berperan dalam hal mendukung bantuan kemanusiaan, ekonomi, dan militer tambahan untuk Ukraina.
“Suka atau tidak, Menendez telah memainkan peran yang sangat berpengaruh dalam membentuk kebijakan luar negeri AS,” kata Daniel Vajdich, mantan staf Komite Hubungan Luar Negeri dari Partai Republik.
Vajdich mencatat kepergian Menendez bisa menambah ketidakpastian di Capitol Hill mengenai kebijakan luar negeri AS, mengingat perpecahan tajam di antara Partai Republik, yang mengendalikan DPR dan isu-isu seperti bantuan ke Ukraina.
REUTERS
Pilihan Editor: Pakistan Beri Waktu hingga 1 November pada Warga Afghanistan yang Tinggal Ilegal untuk Angkat Kaki
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.