Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film tentang Kudeta Erdogan Kena Sensor, Festival Film Bergengsi Turki Dibatalkan

Reporter

image-gnews
Cuplikan dari film 'Kanun Hukmu' alias 'Decree'. Foto: Instagram
Cuplikan dari film 'Kanun Hukmu' alias 'Decree'. Foto: Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Oranye Emas Antalya di Turki, acara film internasional terkemuka di Turki, telah dibatalkan karena tekanan politik. Hal ini menyusul kontroversi yang dipicu oleh kehadiran film dokumenter tentang nasib para pegawai negeri yang dipecat menyusul upaya kudeta yang gagal terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 2016.

"Saya dengan menyesal mengumumkan kepada para penonton film bahwa kami membatalkan Festival Film Oranye Emas Antalya tahun ini yang dijadwalkan pada 7-14 Oktober, karena kejadian di luar kendali kami," kata Wali Kota Antalya Muhittin Bocek dalam sebuah unggahan di X, yang dulu disebut Twitter pada Jumat petang.

Festival berusia 60 tahun yang disebut-sebut paling bergengsi di Turki itu pada pekan lalu menghapus film dokumenter "Kanun Hukmu" atau "Dekrit" dari daftar tayang.

Film itu bercerita tentang seorang dokter dan guru yang dipecat dari pekerjaannya sebagai pegawai pemerintah, saat negara itu dalam keadaan darurat setelah upaya kudeta yang gagal pada 2016.

Pada Kamis, panitia festival membatalkan keputusan itu setelah banyak sutradara menarik filmnya dan anggota juri mengundurkan diri sebagai protes terhadap sensor dan ancaman pada ekspresi artistik.

Namun, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki juga menarik dukungannya pada festival itu pada hari yang sama seraya menuding penyelenggara membiarkan "propaganda teror".

Panitia festival kemudian menghapus film itu lagi dan pemerintah kota pada Jumat membatalkan seluruh festival.

Nejla Demirci, sutradara film dokumenter tersebut, menolak tuduhan pemerintah soal propaganda. Dia mengatakan bahwa tidak seorang pun tokoh yang ditampilkan dalam dokumenter itu dihukum atas kejahatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah kudeta yang gagal, pemerintah memecat lebih dari 125.000 pegawai negeri yang dianggap terlibat dengan upaya kudeta. Pemerintah membela tindakan tersebut atas alasan keamanan nasional.

Saat itu, itu sekelompok tentara Turki dengan menggunakan tank, pesawat tempur, dan helikopter melancarkan komplotan untuk menggulingkan Erdogan.

Erdogan segera menyalahkan mantan sekutunya, ulama Muslim yang tinggal di AS, Fethullah Gulen, yang berada di pengasingan di AS dan membantah tuduhan tersebut. Selanjutnya, lebih dari 130.000 orang yang diduga pendukung Gulen di Turki dipecat dari pekerjaan mereka berdasarkan pembersihan darurat setelah pemberontakan militer.

Para kritikus mengatakan pemerintah Turki menggunakan kudeta yang gagal sebagai alasan untuk meredam perbedaan pendapat.

Pilihan Editor: Turki Vonis Penjara Seumur Hidup Ratusan Orang Terkait Kudeta 2016

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

1 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat konferensi pers di Teheran, Iran 19 Juli 2022. REUTERS
Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

Erdogan mengatakan kepada Raisi bahwa dia ingin Turki dan Iran mengambil "sikap bersatu" melawan "kebrutalan" Israel terhadap warga Palestina.


Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

1 hari lalu

Warga negara Thailand yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah disandera oleh orang-orang bersenjata dari kelompok militan Islam Palestina Hamas selama serangan mematikan 7 Oktober di Israel, berdiri bersama selama kunjungan Duta Besar Thailand di Israel Pannabha Chandraramya ke Pusat Medis Shamir (Assaf Harofeh  ), tempat mereka dirawat, di Be'er Ya'akov, Israel 26 November 2023. Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout via REUTERS
Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

Sebuah kelompok Muslim Thailand yang berbicara langsung dengan Hamas mengatakan upaya mereka adalah kunci pembebasan sandera asal Thailand.


Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

1 hari lalu

Penyanyi Sal Priadi tampil membuka Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023 di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu malam, 25 November 2023 (TEMPO/Shinta Maharani)
Film Satir Bertema Konflik India dan Pakistan Buka Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023

Jogja-Netpac Asian Film Festival kali ini mengambil tema Luminescene yang berarti pijaran.


Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca berjalan saat staf medis membawa pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Bandara Esenboga di Ankara, Turki 16 November 2023. REUTERS/Cagla Gurdogan
Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

Turki sejauh ini telah membawa 150 orang, sebagian besar pasien kanker dan pendampingnya, dari Gaza untuk melanjutkan pengobatan.


1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

6 hari lalu

Pengunjuk rasa memegang bendera Palestina, saat demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Roma, Italia, 28 Oktober 2023. REUTERS/Yara Nardi
1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

Sejumlah aktivis berlayar ke Israel untuk menutup jalur perairan di tengah perang dengan Hamas di Gaza.


Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

8 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

Di antara para pengungsi Gaza itu, ada puluhan orang yang akan menerima perawatan medis di Turki.


Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

8 hari lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan), Sufmi Dasco Ahmad (kiri), dan Rachmat Gobel (kedua kanan) saat memberikan keterangan pers terkait Surat Presiden usulan Calon Panglima TNI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Dalam keterangannya, KSAD Jenderal Agus Subiyanto diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Calon Panglima TNI baru. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

Ketua DPR Puan Maharani memimpin delegasi kelompok negara-negara menengah MIKTA untuk courtesy call dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.


Turki Ikuti Lima Negara, Seret Israel ke Pengadilan Internasional

8 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Turki Ikuti Lima Negara, Seret Israel ke Pengadilan Internasional

Presiden Turki Erdogan mengatakan akan membawa Israel ke Pengadilan Internasional atas kekejaman yang dilakukan di Gaza.


Erdogan: Banyak Bukti di Gaza untuk Seret Pemimpin Israel ke ICC

9 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Erdogan: Banyak Bukti di Gaza untuk Seret Pemimpin Israel ke ICC

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan ada "banyak bukti" untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di ICC


Benjamin Netanyahu Balas Kritikan Presiden Turki

12 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di markas partai Likud menyusul pengumuman jajak pendapat saat pemilihan parlemen Israel di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 September 2019. REUTERS/Ammar Awad
Benjamin Netanyahu Balas Kritikan Presiden Turki

Benjamin Netanyahu membalas kritikan Presiden Turki yang menyebut Israel sebagai negara teroris karena menyarang Gaza dalam 40 hari.