Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Vonis Penjara Seumur Hidup Ratusan Orang Terkait Kudeta 2016

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dengan latar belakang monumen peringatan korban kudeta militer di Ankara, Turki, 16 Juli 2017. Ratusan ribu warga menghadiri peringatan kudeta militer yang terjadi pada 15 Juli 2016. AP
Iklan

TEMPO.CO, - Pengadilan Turki memvonis para pemimpin percobaan kudeta 2016 dengan hukuman penjara seumur hidup. Hukuman diberikan kepada hampir 500 terdakwa yang terdiri dari ratusan perwira militer, pilot, dan warga sipil atas upaya yang gagal untuk menggulingkan Presiden Tayip Erdogan.

Mengutip dari Reuters, para terdakwa dinyatakan bersalah karena melakukan upaya kudeta dengan membom gedung-gedung pemerintah, parlemen, dan berusaha membunuh Erdogan.

Pemerintah Turki menuding Fethullah Gulen, yang tinggal di AS, otak di balik rencana kudeta itu. Namun dia membantah memiliki peran di dalamnya.

"Kelompok berbahaya yang menghujani bom di parlemen, kepresidenan, dan rakyat kami telah dhukum di hadapan keadilan," kata Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), partai asal Erdogan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 26 November 2020.

Lebih dari 250 orang tewas dalam upaya kudeta 15 Juli 2016 ketika para tentara yang berkhianat menguasai pesawat tempur, helikopter, dan tank untuk mengambil kendali institusi dan menggulingkan pemerintahan Erdogan.

Empat pemimpin kudeta, yang dijuluki "imam sipil" karena hubungan mereka dengan jaringan Gulen, dihukum seumur hidup dan dinyatakan bersalah atas upaya membunuh presiden dan menggulingkan tatanan konstitusional.

Ssmentara para Pilot F-16 yang melakukan serangan juga termasuk di antara mereka yang diberi hukuman seumur hidup, hukuman terberat di pengadilan Turki, yang berarti tidak ada kemungkinan pembebasan bersyarat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pascaupaya kudeta yang gagal ini, Turki telah menahan sekitar 292 ribu orang karena diduga terkait dengan Gulen. Hampir 100 ribu dari mereka dipenjara menunggu persidangan.

Sekitar 150 ribu pegawai negeri dipecat atau diskors setelah kudeta, 20 ribu prajurit dikeluarkan dari militer. Pengadilan telah menjatuhkan lebih dari 2.500 hukuman seumur hidup.

Empat tahun berselang, pemburuan yang menargetkan orang-orang yang dianggap  memiliki hubungan dengan Gulen terus berlanjut. Pemerintah Turki mengatakan tindakan keras diperlukan mengingat tantangan keamanan yang dihadapi mereka untuk membasmi jaringan pendukung Gulen yang disinyalir sudah mempengaruhi aparat negara.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/idUSKBN2860LZ?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

1 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Erdogan Mencap Netanyahu Sebagai Penjagal Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "tukang jagal Gaza"


Erdogan kepada Sekjen PBB: Israel Harus Diadili untuk Kejahatan Perang di Gaza

1 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan kepada Sekjen PBB: Israel Harus Diadili untuk Kejahatan Perang di Gaza

Erdogan mengatakan kepada Guterres bahwa Israel harus bertanggung jawab di pengadilan internasional untuk yang disebutnya kejahatan perang di Gaza.


Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

3 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat konferensi pers di Teheran, Iran 19 Juli 2022. REUTERS
Erdogan Ingin Turki dan Iran Bergandeng Tangan Lawan Kebrutalan Israel di Gaza

Erdogan mengatakan kepada Raisi bahwa dia ingin Turki dan Iran mengambil "sikap bersatu" melawan "kebrutalan" Israel terhadap warga Palestina.


Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

3 hari lalu

Warga negara Thailand yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah disandera oleh orang-orang bersenjata dari kelompok militan Islam Palestina Hamas selama serangan mematikan 7 Oktober di Israel, berdiri bersama selama kunjungan Duta Besar Thailand di Israel Pannabha Chandraramya ke Pusat Medis Shamir (Assaf Harofeh  ), tempat mereka dirawat, di Be'er Ya'akov, Israel 26 November 2023. Kementerian Luar Negeri Thailand/Handout via REUTERS
Kelompok Muslim Thailand Klaim Bantu Pembebasan Sandera Hamas Asal Negaranya

Sebuah kelompok Muslim Thailand yang berbicara langsung dengan Hamas mengatakan upaya mereka adalah kunci pembebasan sandera asal Thailand.


Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca berjalan saat staf medis membawa pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Bandara Esenboga di Ankara, Turki 16 November 2023. REUTERS/Cagla Gurdogan
Turki Berencana Evakuasi Sejumlah Anak Gaza yang Sakit dan Terluka

Turki sejauh ini telah membawa 150 orang, sebagian besar pasien kanker dan pendampingnya, dari Gaza untuk melanjutkan pengobatan.


1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

8 hari lalu

Pengunjuk rasa memegang bendera Palestina, saat demonstrasi mendukung warga Palestina di Gaza, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Roma, Italia, 28 Oktober 2023. REUTERS/Yara Nardi
1.000 Kapal Aktivis Rusia hingga Spanyol Berlayar ke Gaza, Blokir Pelayaran Israel

Sejumlah aktivis berlayar ke Israel untuk menutup jalur perairan di tengah perang dengan Hamas di Gaza.


Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

10 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Lebih dari 100 Pengungsi Gaza Dijadwalkan Tiba di Turki

Di antara para pengungsi Gaza itu, ada puluhan orang yang akan menerima perawatan medis di Turki.


Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

10 hari lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan), Sufmi Dasco Ahmad (kiri), dan Rachmat Gobel (kedua kanan) saat memberikan keterangan pers terkait Surat Presiden usulan Calon Panglima TNI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Dalam keterangannya, KSAD Jenderal Agus Subiyanto diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Calon Panglima TNI baru. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Pimpin Delegasi DPR MIKTA Bertemu Jokowi di Istana

Ketua DPR Puan Maharani memimpin delegasi kelompok negara-negara menengah MIKTA untuk courtesy call dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.


Turki Ikuti Lima Negara, Seret Israel ke Pengadilan Internasional

11 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Turki Ikuti Lima Negara, Seret Israel ke Pengadilan Internasional

Presiden Turki Erdogan mengatakan akan membawa Israel ke Pengadilan Internasional atas kekejaman yang dilakukan di Gaza.


Erdogan: Banyak Bukti di Gaza untuk Seret Pemimpin Israel ke ICC

11 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan didampingi Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengunjungi pasien kanker Palestina yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir dan dibawa ke Turki dengan pesawat, di Rumah Sakit Kota Bilkent di Ankara, Turki, 16 November 2023. Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Erdogan: Banyak Bukti di Gaza untuk Seret Pemimpin Israel ke ICC

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan ada "banyak bukti" untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di ICC