TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengecam laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang menuduh Beijing menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya untuk memanipulasi informasi. Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah kerajaan kebohongan yang sebenarnya.
Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, Cina memanipulasi media global melalui sensor, pengumpulan data, dan pembelian rahasia outlet berita asing. "Meskipun sumber daya seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Beijing telah mengalami kemunduran besar ketika menargetkan negara-negara demokratis, karena adanya penolakan dari media lokal dan masyarakat sipil," menurut laporan tersebut. Laporan itu dibuat di bawah mandat kongres untuk merinci manipulasi informasi negara.
Namun Kementerian Luar Negeri Cina membantah keras. "Laporan tersebut mengabaikan fakta, dan merupakan informasi palsu," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
"Badan-badan Departemen Luar Negeri AS yang menghasilkan laporan itu adalah sumber informasi palsu dan pos komando perang kognitif’," kata Cina. “Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah kerajaan kebohongan yang sebenarnya,” ujarnya menambahkan.
Laporan AS ini muncul di tengah kontroversi mengenai upaya Cina dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan jejak global media yang dikendalikan pemerintah. Beijing berupaya melawan citra negatif yang disebarkan oleh media global.
Sebelum Cina, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menyebut Amerika Serikat dan negara-negara Barat sebagai “kerajaan kebohongan.” Lavrov menuduh Barat mengadopsi pola pikir neo-kolonial dalam upayanya kepada negara-negara Selatan untuk mendapatkan dukungan bagi Ukraina dalam perang tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: Hamil Tanpa Suami, Wanita India Dibakar Hidup-hidup oleh Ibunya