TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Partai Republik garis keras di DPR Amerika Serikat pada sidang Jumat, 29 September 2023, menolak rancangan undang-undang yang diusulkan oleh pemimpin mereka untuk mendanai sementara pemerintah. Akibatnya, sebagian lembaga federal akan ditutup mulai hari Minggu besok, 1 Oktober 2023, karena ketiadaan anggaran.
Dalam pemungutan suara dengan hasil 232 berbanding 198, DPR mengalahkan rancangan undang-undang yang akan memperpanjang pendanaan pemerintah selama 30 hari dan mencegah penutupan pemerintahan atau shutdown. RUU itu akan memangkas pengeluaran dan membatasi imigrasi, sebuah prioritas Partai Republik yang kecil kemungkinannya untuk disetujui oleh Senat yang dikuasai Partai Demokrat.
Kekalahan ini membuat Partai Republik - yang menguasai dewan tersebut dengan perbandingan suara 221-212 - tidak memiliki strategi yang jelas untuk mencegah penutupan taman nasional, mengganggu gaji hingga 4 juta pekerja federal dan menghambat segalanya mulai dari pengawasan keuangan hingga penelitian ilmiah jika pendanaan tidak tersedia, diperpanjang melewati pukul 12:01 ET (11.00 WIB) pada hari Minggu.
Setelah pemungutan suara, Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan majelis mungkin masih meloloskan perpanjangan pendanaan tanpa kebijakan konservatif yang telah mengasingkan Partai Demokrat. Namun dia menolak mengatakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dewan tersebut diperkirakan akan mengadakan lebih banyak pemungutan suara pada hari Sabtu.
“Itu hanya sebuah kegagalan jika Anda berhenti,” katanya kepada wartawan.
Tidak jelas apakah Senat akan bertindak tepat waktu. Majelis tersebut dijadwalkan pada Sabtu sore untuk menyetujui rancangan undang-undang bipartisan yang akan mendanai pemerintah hingga 17 November, namun hambatan prosedural dapat menunda pemungutan suara akhir hingga Selasa.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat bahwa penutupan pemerintahan akan "merusak" kemajuan ekonomi AS dengan menunda program-program untuk usaha kecil dan anak-anak serta dapat menunda perbaikan infrastruktur besar-besaran.
Penutupan ini akan menjadi yang keempat dalam satu dekade dan hanya empat bulan setelah kebuntuan serupa menyebabkan pemerintah federal mengalami gagal bayar (default) atas utangnya sebesar $31 triliun. Risiko yang berulang kali terjadi telah meningkatkan kekhawatiran di Wall Street, di mana lembaga pemeringkat Moody's telah memperingatkan hal ini dapat merusak kelayakan kredit AS.
REUTERS
Pilihan Editor Suami Istri WNI Disekap Perusahaan Judi Online di Kamboja, Kini Sudah Dibebaskan