TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan salah satu mantan komandan paling senior kelompok tentara bayaran Wagner, Andrei Troshev, dan mendiskusikan cara terbaik untuk menggunakan "unit sukarelawan" dalam perang Ukraina.
Pertemuan tersebut menggarisbawahi upaya Kremlin untuk menunjukkan bahwa negara telah memperoleh kendali atas kelompok tentara bayaran tersebut setelah pemberontakan yang gagal pada bulan Juni oleh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin, yang kemudian tewas bersama komandan senior lainnya dalam kecelakaan pesawat pada bulan Agustus.
Pasukan Wagner sempat ditarik dari Ukraina dan diarahkan Prigozhin menuju Moskow. Setelah pemberontakan gagal, anggota pasukan dikirim ke Belarusia dan kini sudah kembali lagi ke Rusia.
Hanya beberapa hari setelah pemberontakan Wagner, Putin menawarkan tentara bayaran tersebut kesempatan untuk terus berperang namun menyarankan agar komandan Troshev mengambil alih posisi Prigozhin, demikian yang dilaporkan surat kabar Rusia Kommersant.
Kremlin mengatakan bahwa Putin telah bertemu dengan Troshev, yang dikenal dengan nama samaran "Sedoi" - atau "rambut abu-abu" - dan Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov, yang duduk paling dekat dengan Putin, pada Kamis malam, 28 September 2023.
Putin mengatakan bahwa mereka telah berbicara tentang bagaimana “unit sukarelawan yang dapat melakukan berbagai tugas tempur, terutama, tentu saja, berada di zona operasi militer khusus.”
“Anda sendiri telah berjuang dalam unit seperti itu selama lebih dari setahun,” kata Putin kepada Troshev. “Anda tahu apa itu, bagaimana hal itu dilakukan, Anda tahu tentang masalah-masalah yang perlu diselesaikan terlebih dahulu sehingga pekerjaan tempur berjalan dengan cara terbaik dan paling sukses.”
Putin juga mengatakan bahwa dia ingin berbicara tentang dukungan sosial bagi mereka yang terlibat dalam pertempuran tersebut. Pertemuan berlangsung di Kremlin dan ditayangkan di televisi pemerintah.
Troshev terlihat mendengarkan Putin, mencondongkan tubuh ke depan dan mengangguk, dengan pensil di tangan. Pernyataannya tidak ditampilkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa Troshev sekarang bekerja di kementerian pertahanan.
Nasib Wagner, salah satu pasukan tentara bayaran paling tangguh di dunia, tidak jelas sejak kegagalan pemberontakan Prigozhin pada 23 Juni dan kematiannya pada 23 Agustus.
Pemberontakan yang gagal ini secara luas dianggap sebagai tantangan internal paling serius bagi Putin – dan bagi negara Rusia – selama beberapa dekade. Prigozhin mengatakan pemberontakan itu tidak bertujuan untuk menggulingkan Putin tetapi untuk menyelesaikan masalah dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.
Setelah kematian Prigozhin, Putin memerintahkan para anggota Wagner untuk menandatangani sumpah setia kepada negara Rusia - sebuah langkah yang ditentang oleh Prigozhin.
Pertemuan Putin tampaknya menunjukkan bahwa sisa-sisa Wagner sekarang akan diawasi oleh Troshev dan Yevkurov, yang telah melakukan perjalanan selama beberapa bulan terakhir ke beberapa negara tempat tentara bayaran bekerja.
Seorang veteran perang Rusia di Afghanistan dan Chechnya dan mantan komandan pasukan reaksi cepat Kementerian Dalam Negeri SOBR, Troshev berasal dari St Petersburg, kota asal Putin. Ia juga pernah berfoto bersama presiden.
Dia dianugerahi medali tertinggi Rusia, Pahlawan Rusia, pada tahun 2016 atas penyerbuan Palmyra di Suriah melawan militan ISIS.
REUTERS
Pilihan Editor Ramos Horta: Tidak Ada Kerja Sama Militer Timor Leste - Cina, Australia dan Indonesia Bisa Tidur Tenang