TEMPO.CO, Jakarta -Anggota DPR dari Partai Republik Amerika Serikat telah mengadakan sidang penyelidikan pertama untuk pemakzulan Presiden Joe Biden pada Kamis.
Sidang tetap digelar meskipun tidak menemukan bukti bahwa presiden dari Partai Demokrat itu secara pribadi mendapat untung dari pembayaran luar negeri yang dikirim kepada anggota keluarganya.
Sidang awal pemakzulan yang dilakukan oleh Komite Pengawasan DPR AS merupakan peninjauan kembali bukti-bukti yang dikumpulkan Partai Republik sejauh ini mengenai usaha bisnis asing yang dilakukan putra Biden, Hunter Biden, 53 tahun, yang menurut mereka menunjukkan bahwa anggota keluarga Biden menjual akses terhadap kekuasaan dan koneksi keluarganya.
Hunter Biden sebelumnya dituduh menjual nama keluarga Biden dalam berbisnis. Berdasarkan kesaksian tertutup pada Juli dari mantan mitra bisnisnya, Devon Archer, mengatakan bahwa putra Biden tersebut menjual akses ke “merek” Biden.
Archer juga mengatakan bahwa Joe Biden “memberikan nilai terbesar pada merek tersebut.” Kendati demikian, Archer mengatakan bahwa sang presiden tidak pernah terlibat dalam urusan bisnis Hunter Biden.
“Hunter Biden mendapatkan keuntungan dari mengatur akses ke Joe Biden, merek keluarga,” kata ketua Komite Pengawasan dan Akuntabilitas DPR, James Comer dalam persidangan.
Perwakilan Partai Republik Jason Smith dari Missouri, ketua House Ways and Means Committee, menambahkan bahwa “keluarga Biden menjual akses terhadap kekuasaan Joe Biden dan Departemen Kehakiman Biden melindungi merek Biden.”
Anggota Partai Demokrat dan beberapa saksi independen mengatakan tidak ada bukti bahwa Biden telah menerima pembayaran apa pun, atau terlibat dalam perilaku tidak pantas selama ia menjabat sebagai wakil presiden antara 2009 dan 2017.
Gedung Putih membantah melakukan kesalahan dan menolak penyelidikan tersebut karena dianggap bermotif politik.
Biden, 80 tahun, sedang berkampanye untuk kemungkinan pertandingan ulangnya dalam pemilihan presiden 2024 dengan Donald Trump dari Partai Republik, yang sedang menghadapi empat dakwaan pidana atas berbagai tuduhan.
Trump, yang dimakzulkan dua kali selama empat tahun masa jabatannya, dan beberapa sekutu garis kerasnya di Partai Republik selama berbulan-bulan telah menyerukan pemakzulan Biden.