Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Minta Nelayan Beroperasi di Perairan Sengketa dengan Cina

Reporter

image-gnews
Perahu Penjaga Pantai Cina di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS
Perahu Penjaga Pantai Cina di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga pantai Filipina pada Rabu 27 September 2023 meminta nelayan untuk tetap beroperasi di Dangkalan Scarborough atau Scarborough Shoal dan wilayah perairan lain di Laut Cina Selatan yang dipersengketakan oleh Cina.

Juru bicara penjaga pantai Filipina Jay Tarriela mengatakan bahwa kapal mereka memang tidak mampu berpatroli di kawasan itu secara terus menerus. Namun, mereka berjanji untuk melindungi hak-hak nelayan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

"Kami akan meningkatkan patroli di Bajo de Masinloc dan kawasan lain di mana nelayan Filipina beroperasi," kata Tarriela kepada radio DZRH.

Bajo de Masinloc adalah nama Filipina untuk dangkalan yang paling diperebutkan di Asia itu.

Pada Senin lalu, penjaga pantai Filipina memotong pembatas terapung sepanjang 300 meter yang dipasang oleh Cina untuk menghalangi akses ke Dangkalan Scarborough, yang dikuasai Beijing selama lebih dari satu dekade.

Akibatnya, keesokan harinya Kementerian Luar Negeri Cina memperingatkan Manila agar menghindari provokasi dan tidak membuat masalah.

Namun, Kementerian Pertahanan Filipina berdalih bahwa aksi pemotongan pembatas itu bukanlah provokasi.

"Kami bereaksi karena ulah mereka. Merekalah yang pertama kali berbuat, mereka menghambat jalur nelayan kami," kata Teodoro.

Kawasan dangkal tersebut memang menjadi sumber pertikaian diplomatik Cina-Filipina. Kedua negara itu saling mengeklaim kedaulatan atas dangkalan yang menjadi tempat favorit penangkapan ikan tersebut, yang berada sekitar 200 kilometer dari Filipina dan 850 kilometer dari Cina daratan dan Pulau Hainan di selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berada di dekat jalur pelayaran perdagangan senilai US$3,4 triliun atau sekitar Rp52,8 kuadriliun setahun, dangkalan itu menjadi sangat strategis bagi Beijing, yang mengeklaim kedaulatan atas sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan.

Saling klaim oleh kedua negara itu mempersulit penangkapan ikan, penambangan minyak lepas pantai dan eksplorasi gas oleh negara-negara lain di Asia Tenggara.

Menurut Tarriela, perusahaan perikanan Filipina berhasil menambatkan kapal di lokasi yang hanya berjarak 300 meter dari laguna Dangkalan Scarborough, titik paling dekat ke atol yang dikuasai Cina sejak 2012.

Belum jelas apakah pembatas yang dipasang oleh Cina itu menandakan adanya perubahan status quo yang sudah ada sejak 2017, ketika penjaga pantai Cina mengizinkan nelayan Filipina beroperasi di sana, meski dalam skala yang jauh lebih kecil dari nelayan Cina.

Tindakan penjaga pantai Filipina itu terjadi di tengah memburuknya hubungan kedua negara, menyusul sikap tegas Filipina atas aksi penjaga pantai Cina di kawasan ZEE mereka, ditambah dengan semakin eratnya hubungan militer Filipina dengan Amerika Serikat, yang berusaha memperluas kehadiran mereka di sana.

Pilihan Editor: Cina Semprot Filipina Soal Penghalang Apung: Jangan Bikin Masalah!

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

19 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

20 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Pemain timnas Filipina, Mike Ott dan Kevin Ingreso melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, 21 November 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.