TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve diam-diam memberhentikan ratusan pekerja di negara tersebut. Pemutusan hubungan kerja terjadi ketika Ketua The Fed, Jerome Powell meyakinkan masyarakat bahwa ekonomi AS baik-baik saja.
The Fed memangkas sekitar 300 pekerjaan hingga akhir tahun ini, menurut juru bicara Fed seperti dilansir dari CNN, Selasa, 26 September 2023.
Hal ini menandai penurunan yang jarang terjadi dalam jumlah pegawai di bank sentral, yang merupakan penurunan pertama sejak 2010. The Fed mempekerjakan sekitar 21.000 orang di 12 bank cadangan regionalnya.
Juru bicara tersebut mengatakan pengurangan karyawan ini mencakup kombinasi PHK, pensiun dini, dan pilihan untuk tidak mengisi posisi yang kosong. The Fed menolak mengatakan berapa banyak orang yang akan diberhentikan.
PHK sebagian besar akan dilakukan terhadap karyawan yang berada di posisi pendukung, termasuk karyawan di bidang teknologi yang tidak lagi diperlukan, kata juru bicara The Fed.
Usai pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut pada akhir pekan lalu itu, Wall Street ditutup melemah. Berita mengenai PHK muncul hanya beberapa hari setelah Powell menyatakan keterkejutannya atas perekonomian AS yang tahan dalam menghadapi inflasi dan lonjakan suku bunga.
“Aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang kami perkirakan, lebih kuat dari perkiraan semua orang,” kata Powell kepada wartawan pada hari Rabu, dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan moneter terbaru bank sentral.
Merefleksikan optimisme tersebut, pejabat The Fed meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan proyeksi pengangguran. Namun, Powell mengakui bahwa menurunkan inflasi kembali ke tingkat yang sehat kemungkinan akan memerlukan “sedikit pelunakan” pasar tenaga kerja. Dia memperingatkan bahwa soft landing bukanlah jaminan.
REUTERS | CNN
Pilihan Editor: Dua Bom Molotov Dilempar ke Kedutaan Besar Kuba di Amerika Serikat