TEMPO.CO, Jakarta - Penculikan WNI di Malaysia diduga berlatar belakang kasus utang piutang, kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.
Seorang wanita Indonesia diculik saat berlibur bersama teman-temannya di Penang, Malaysia. Ia dikurung dan disiksa oleh sekelompok pria selama 10 hari di lokasi berbeda di beberapa negara bagian. Terungkap, penculikan didasari motif sang suami yang gagal melunasi uang tebusan sebesar RM 540.000 atau setara Rp 1,7 miliar.
Namun Judha tidak menjelaskan lebih jauh tentang dugaan motif penculikan tersebut. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur pada 14 September 2023 menerima pengaduan penculikan dan penyiksaan terhadap seorang WNI dengan inisial F. KBRI kemudian segera melakukan pendalaman atas laporan tersebut, lalu selanjutnya melaporkannya ke PDRM (Kepolisian Malaysia).
Setelah PDRM melakukan penyelidikan, penculikan dan penyiksaan tersebut terkonfirmasi terjadi di wilayah Penang. F berhasil diselamatkan pada 15 September 2023.
Berdasarkan laporan Kepolisian Pulau Pinang, Sabtu, Badan Reserse Kriminal Kontingen Penang dan Badan Reserse Kriminal Kontingen Bukit Aman menjalankan operasi penyelamatan tersebut pada 15 September 2023, setelah Kantor Polisi Bandar Kinrara di Selangor menerima laporan dari suami WNI korban penculikan tersebut.
Menurut Kepala Polisi Pulau Pinang CP Dato’ Khaw Kok Chin, korban yang diculik di Pulau Pinang saat berlibur itu sempat disekap dan dilukai di sebuah lokasi yang tidak diketahui.
Pelaku telah meminta uang tebusan 540.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp1,7 miliar kepada suami korban yang juga WNI.
Sementara, Direktur Reserse Kriminal Polisi Kerajaan Malaysia CP Dato’ Sri Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan kepada media bahwa penyelamatan berhasil dilakukan anggota Reskrim Bukit Aman yang bekerja sama dengan tim Markas Polisi Kontingen Selangor dan Pulau Pinang, setelah menerima laporan terkait penculikan tersebut.
Ia mengatakan dari hasil penyelidikan diketahui bahwa WNI yang membuat laporan itu terlibat transaksi niaga namun terbengkalai pelaksanaannya sehingga menyebabkan anggota keluarga diculik.
ANTARA
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Kronologi Penculikan WNI di Malaysia, Rusia Ukraina Diminta Setop Perang