TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari berita penculikan WNI yang sedang berlibur di Malaysia. Korban yang merupakan seorang wanita, dikurung selama 10 hari dan disiksa. Suami korban dan pelaku penculikan ternyata rekanan bisnis.
Berita top 3 dunia kedua adalah Presiden Brasil yang meminta Rusia Ukraina menghentikan perang. Terakhir pendapatan domestik bruto Ukraina naik meski terjadi perang. Berikut selengkapnya:
Kepala polisi Penang Khaw Kok Chin mengatakan korban berusia 34 tahun asal Medan. Ia sedang berlibur ke Malaysia bersama tiga teman perempuannya di Penang. Penculikan terjadi pada 7 September di Paya Terubong.
“Namun, tersangka melepaskan teman-teman wanita tersebut tanpa terluka dan korban dibawa ke Butterworth di mana dia dikurung. Para tersangka juga mengurung korban di lokasi berbeda agar polisi sulit menemukannya. Tersangka utama kemudian meminta uang tebusan kepada suami korban berusia 47 tahun di Indonesia yang kemudian melakukan dua transaksi dengan total RM 50.750," ujar Khaw Kok Chin.
Namun tersangka tetap tidak melepaskan korban dan meminta pembayaran tambahan sebesar RM 540.000 dari suami wanita tersebut.
Khaw mengatakan sang suami korban khawatir dengan keselamatan istrinya. Ia memutuskan untuk datang ke Malaysia dan mengajukan laporan polisi ke kantor polisi Kinrara di Selangor pada 15 September 2023. Polisi pun meluncurkan operasi Rantai Scorpion untuk menemukan wanita tersebut.
Dia mengatakan wanita itu diselamatkan dalam penggerebekan di sebuah rumah di Shah Alam, Selangor pada pukul 5.15 pagi tanggal 17 September 2023. Penyelidikan mengungkapkan bahwa korban dikurung selama tiga hari di Butterworth, empat hari di Puchong dan tiga hari di Shah Alam.
“Dalam penggerebekan tersebut, polisi juga menyelamatkan seorang warga negara Indonesia yang juga diculik oleh para tersangka untuk kasus yang tidak terkait,” ujarnya.
Menurut Khaw, korban ditemukan dalam keadaan luka di sekujur tubuh. Korban diduga dirantai, disundut rokok, dipukuli, kuku jarinya ditusuk dengan jarum, serta tangan dan kakinya diikat dengan tali kabel.
“Saat ditemukan, kondisi korban dalam kondisi lemah. Namun wanita yang merupakan pedagang online tersebut telah diberi makan oleh tersangka dan saat ini dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil,” ujarnya.
Khaw mengatakan penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa tersangka utama adalah rekan bisnis suami korban. Penculikan tersebut dilatarbelakangi oleh kegagalan pria tersebut membayar utang bisnis.
“Keduanya (tersangka utama dan suami korban) merupakan kontraktor yang menjalankan usaha di Kuala Lumpur," ujarnya.
“Polisi juga menyita beberapa barang termasuk 23 ponsel, 36 pengikat kabel, uang tunai RM 4.800, rantai logam dan kendaraan yang digunakan tersangka untuk mengangkut korban,” tambahnya.
Khaw mengatakan operasi tersebut juga berujung pada penangkapan 14 orang termasuk tersangka utama berusia 35 tahun dan dua pria asing. Mereka ditangkap di beberapa lokasi di Selangor, Perak dan Kuala Lumpur pada hari yang sama saat korban diselamatkan.
Para tersangka telah ditahan selama tujuh hari hingga 23 September. Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan pasal 3(1) Undang-Undang Penculikan 1961.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Dicurigai Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Pria Rusia Dibebaskan MA Finlandia
-
Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak
-
Politeknik Tempo Gelar Kolaborasi Bersama Universitas Pancasila dan Universiti Utara Malaysia
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
14 jam lalu

Amerika Serikat menghadapi kritik luas setelah memveto resolusi DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza
Dicurigai Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Pria Rusia Dibebaskan MA Finlandia
14 jam lalu

Yan Petrovsky, warga Rusia salah satu pendiri kelompok militer neo-Nazi Rusich, dituduh melakukan kekejaman di Ukraina
Top 3 Dunia: Menlu Saudi Temui Senat AS, Pembunuhan Jurnalis di Lebanon, Helikopter Israel Tembaki Sandera
19 jam lalu

Top 3 Dunia dibuka dengan pertemuan Menlu Arab Saudi dengan Senat AS.
Pilih Provider Malaysia di Perbatasan
1 hari lalu

Masyarakat di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, memilih provider Malaysia daripada Indonesia.
Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak
1 hari lalu

Putin dan Pangeran MBS mengajak semua anggota OPEC+ untuk memangkas produksi minyak demi stabilitas pasar global.
Politeknik Tempo Gelar Kolaborasi Bersama Universitas Pancasila dan Universiti Utara Malaysia
1 hari lalu

Sekitar 30 mahasiswa dari Universiti Utara Malaysia dan Universitas Pancasila berkunjung ke Politeknik Tempo.
Kawasan Metropolitan Ramah Lingkungan di Malaysia Ini Berubah jadi Kota Hantu
1 hari lalu

Kota ini dibangun di tanah reklamasi dekat Johor Bahru di ujung selatan Malaysia.
Top 3 Dunia: Pasal 99 yang Bikin Geram Israel sampai Rusia Sebut Ukraina Jadi Vietnam Kedua bagi AS
1 hari lalu

Berita Top 3 Dunia tentang Sekjen OBB gunakan Pasal 99 untuk paksa gencatan senjata di Gaza dan Rusia sebut Ukraina bakal jadi Vietnam kedua bagi AS.
Rusia: Dukungan Barat Jadikan Ukraina Vietnam Kedua dan Akan Hantui AS Bertahun-tahun
2 hari lalu

Rusia mengatakan dukungan Barat terhadap Ukraina akan mengubah konflik tersebut menjadi "Vietnam kedua" dan akan menghantui AS bertahun-tahun
Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik
2 hari lalu
![Dokter kontrak medis pemerintah berpartisipasi dalam aksi mogok kerja di Rumah Sakit Kuala Lumpur di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]](https://statik.tempo.co/data/2021/07/26/id_1037862/1037862_720.jpg)
Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.