TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama KBRI Seoul dan Asosiasi TV Swasta Indonesia pada 21 September 2023, berpartisipasi sebagai Country of Honor dalam konferensi International Broadcasting Co-production / IBCC 2023 di Korea Selatan. Ketua KPI Ubaidillah mengatakan kehadiran Indonesia dalam kesempatan ini penting untuk membangun kerjasama yang lebih intensif dan membantu mengkampanyekan nilai dan budaya yang ada di kedua negara melalui kolaborasi pembuatan konten.
Menurut Ubaidillah, Indonesia telah melakukan transisi dari penyiaran analog ke digital dan siaran digital telah membawa perubahan signifikan pada lanskap penyiaran serta konten. Penghematan alokasi frekuensi melalui digitalisasi telah membuka peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha baru sehingga membuat keterbukaan yang lebih besar dalam perekonomian, menarik pemilik bisnis televisi baru dan usaha lain di bidang telekomunikasi.
Indonesia diundang ke konferensi International Broadcasting Co-production 2023 sebagai negara kehormatan karena pertimbangan kemajuan industri penyiaran di Tanah Air. Selain itu, undangan ini sekaligus untuk memperingati 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Korea Selatan.
Minister Counsellor Ekonomi Kreatif dan Digital, Percepatan Start Up dan Diplomasi Publik KBRI Seoul, Joannes E. Tandjung, menyampaikan peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia Korea yang dirayakan pada 2023 tidak lepas dari kerjasama penyiaran yang telah terjalin dengan baik selama ini. Namun dalam rangka Visi Indonesia Emas 2045, diharapkan penguatan kolaborasi bersifat Win Win untuk kedua negara. Hal ini dapat direalisasikan melalui kerjasama pembuatan produksi bersama (co-production) yang sejajar serta tidak hanya melibatkan pelaku industri film di depan layar tetapi juga di belakang layar seperti penulis skrip, desainer kostum, teknisi lampu.
Sedangkan Sekjen Asosiasi TV Swasta Indonesia, Gilang Ramadhan, menyampaikan ATVSI menyambut baik rencana kerjasama Korea dan Indonesia di bidang penyiaran. ATVSI beranggotakan 8 saluran TV entertainment (SCTV, Indosiar, RCTI, MNC TV, GTV, Trans TV, Trans 7, AnTV) dan 2 saluran TV berita (TV One dan Metro TV). Berdasarkan data Nielsen, penonton televisi di Indonesia ada sekitar 135 juta orang dari total 278 juta populasi Indonesia. ATVSI dinilai telah memainkan peran integral berkaitan dengan etika dan peraturan penyiaran, pengembangan karakter, literasi media, SDM dan sistem dan teknologi.
Pilihan Editor: Volodymyr Zelensky Ingin Balas Gempuran Rusia di Chernihiv yang Tewaskan Anak-anak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Ralat : Tulisan mengalami perubahan pada 23 September 2023 pukul 15.33 WIB pada bagian judul, yang semula "Indonesia Hadiri Konferensi International Broadcasting Co-production" menjadi "Indonesia Didaulat Jadi Negara Kehormatan di Konferensi International Broadcasting Co-production".