TEMPO.CO, Jakarta - Aparat Amerika Serikat (AS) menemukan beberapa jenis narkoba, termasuk fentanil, yang disembunyikan oleh pemilik tempat penitipan anak di bawah lantai gedung di Bronx, New York.
Temuan narkoba itu diperoleh setelah seorang bayi laki-laki berusia satu tahun tewas overdosis fentanyl dan tiga batita lainnya terdampak narkoba itu pada pekan lalu.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat 22 September 2023, Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengatakan detektif sedang melaksanakan surat perintah penggeledahan di apartemen Bronx pada Kamis ketika mereka menemukan narkotika, termasuk sejumlah besar fentanyl dan perlengkapan lainnya yang disembunyikan di balik kayu lapis dan lantai ubin.
Para penyelidik menuturkan bahwa mereka menemukan satu kilogram fentanyl di area tempat anak-anak tidur siang di tempat penitipan anak bernama Divino Nino tersebut.
"Lebih banyak bukti telah ditemukan, yang mengarah pada kesimpulan bahwa ini lebih dari sekadar tempat penitipan anak," kata jaksa distrik Bronx, Darcel Clark, dalam pernyataan pada Kamis waktu setempat.
Foto-foto yang dibagikan oleh polisi menunjukkan tas-tas penuh bubuk di dalam “lantai jebakan” beberapa langkah dari rak mainan anak-anak.
Laporan NYPD menyebut narkoba dengan berat sekitar 8-10 kilogram yang dibungkus dalam bentuk batu-bata ditemukan disembunyikan di bawah lantai area bermain anak di tempat penitipan anak tersebut.
Kepolisian setempat juga menemukan narkotika lainnya, meski tidak disebutkan secara rinci jenisnya, serta paraphernalia atau perangkat menggunakan narkoba.
Penemuan mengerikan ini terjadi hampir seminggu setelah empat anak di tempat penitipan anak di apartemen Bronx dirawat karena keracunan opioid. Salah satu korban, Nicholas Dominici yang berusia 1 tahun, diyakini meninggal akibat paparan tersebut.
Pengelola pusat penitipan anak, Grei Mendez, dan penyewa gedung, Carlisto Acevedo Brito, didakwa melakukan pembunuhan atas “kelalaian luar biasa” dalam kematian Dominici. Pihak berwenang masih mencari orang ketiga, suami Mendez dan sepupu Brito.
Jaksa federal mengatakan Mendez, 36 tahun, mengambil langkah untuk menutupi operasi narkoba pada 15 September lalu, tak lama setelah menyadari bahwa beberapa anak yang dia rawat tidak bangun dari tidur siangnya.
Sebelum memberi tahu petugas pertolongan pertama, dia menelepon suaminya, kata pihak berwenang. Sang suami terlihat dalam rekaman pengawas memasuki gedung beberapa saat kemudian, kemudian keluar melalui gang belakang dengan membawa beberapa tas belanjaan.
“Semua itu terjadi ketika anak-anak, bayi-bayi, menderita akibat keracunan fentanyl dan sangat membutuhkan pertolongan,” kata Jaksa AS di Manhattan, Damien Williams, pada konferensi pers pada Rabu.
Saat hadir di pengadilan federal di Manhattan, pengacara Mendez mengatakan dia tidak mengetahui tentang operasi narkoba tersebut dan menyatakan bahwa suaminya bertanggung jawab atas penggunaan narkotika tersebut. Brito, 41 tahun, tidak berbicara selama hadir di pengadilan.
Keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas tuduhan kepemilikan federal dengan maksud untuk mendistribusikan narkotika yang mengakibatkan kematian dan satu tuduhan konspirasi. Mereka juga didakwa di pengadilan negara bagian dengan tuduhan pembunuhan, pembunuhan tidak berencana dan penyerangan.
Pilihan Editor: Pekerja Daycare Australia Lecehkan 91 Anak Selama 15 Tahun, Terancam Hukuman Seumur Hidup
AL JAZEERA