Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Asal Mula Konflik Segitiga Azerbaijan dengan Nagorno-Karabakh dan Armenia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Bangunan tempat tinggal dan mobil yang rusak pasca dilancarkannya operasi militer angkatan bersenjata Azerbaijan di kota Stepanakert di Nagorno-Karabakh, wilayah yang dihuni etnis Armenia, 19 September 2023. Siranush Sargsyan/PAN Foto via REUTERS
Bangunan tempat tinggal dan mobil yang rusak pasca dilancarkannya operasi militer angkatan bersenjata Azerbaijan di kota Stepanakert di Nagorno-Karabakh, wilayah yang dihuni etnis Armenia, 19 September 2023. Siranush Sargsyan/PAN Foto via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Kaukasus yang melibatkan Azerbaijan dan masyarakat Nagorno-Karabakh tiba-tiba mencuat ketika perhatian dunia sedang tercurah ke invasi Rusia di Ukraina. 

Pada 19 September 2023, Azerbaijan melancarkan serangan militer ke Nagorno-Karabakh. Sehari setelah serangan dimulai, pada 20 September, kesepakatan untuk menghentikan permusuhan sepenuhnya di Nagorno-Karabakh dicapai melalui mediasi komando penjaga perdamaian Rusia.

Azerbaijan mengadakan pertemuan dengan perwakilan komunitas Artsakh Armenia pada tanggal 21 September di Yevlakh dan pertemuan selanjutnya akan diadakan pada bulan berikutnya.

Konflik di Karabakh bermula dari berabad-abad lalu. Wilayah yang terkurung daratan di Kaukasus Selatan di dalam pegunungan Karabakh, secara administrasi berada di wilayah Azerbaijan namun dihuni oleh warga beretnis Armenia.

Ketika Uni Soviet masih berkuasa, konflik bisa diredam. Namun setelah negara serikat ini bubar pada 26 Desember 1991, mulailah timbul konflik. Warga Nagorno-Karabakh menuduh pemerintah Azerbaijan melakukan Azerifikasi paksa di wilayah tersebut. Akibatnya, warga yang mayoritas beretnis Armenia, dengan dukungan ideologis dan material dari Republik Armenia, memulai gerakan untuk bergabung dengan Armenia.

Setelah konflik berkepanjangan, pada 10 Desember 1991, dalam referendum yang diboikot oleh warga Azerbaijan setempat, warga Armenia di Nagorno-Karabakh menyetujui pembentukan negara merdeka.  

Azerbaijan yang menganggap Nagorno-Karabakh sebagai wilayahnya, menyerang dengan bantuan mujahidin Afghanistan, bersama dengan pejuang dari Chechnya, menghadapi pasukan pemberontak yang didukung Armenia dengan persenjataan eks Sovyet.

Konflik berlangsung sampai 1993 dengan korban jiwa lebih dari 30 ribu orang. Setelah itu dilakukan gencatan senjata pada 12 Mei 1994 dengan mediasi Rusia.

Wilayah ini biasanya disamakan dengan perbatasan administratif bekas Daerah Otonomi Nagorno-Karabakh, seluas 4.400 kilometer persegi,  namun  luas historis kawasan ini mencakup sekitar 8.223 kilometer persegi.

Pada tanggal 27 September 2020, perang baru meletus di Nagorno-Karabakh dan wilayah sekitarnya, yang melibatkan angkatan bersenjata Azerbaijan dan Armenia.

Konflik terakhir tampaknya tidak akan berlarut-larut karena Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan enggan terlibat. Ia bahkan mengatakan Armenia harus “bebas dari konflik” demi kemerdekaannya, katanya setelah kerabat etnis mereka di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri dari Azerbaijan, menyerah kepada Azerbaijan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jatuhnya Karabakh, wilayah yang dikuasai separatis etnis Armenia selama tiga dekade dengan dukungan Armenia, telah memicu seruan agar Pashinyan mengundurkan diri.

“Saat ini kita hidup di masa-masa sulit, menderita fisik dan psikologis yang tak terkira,” kata Pashinyan dalam pidato yang disiarkan televisi untuk memperingati hari kemerdekaan nasional Armenia, di mana ia tidak menyebutkan secara langsung Nagorno-Karabakh.

Armenia telah memperoleh manfaat dari demokrasi, supremasi hukum, dan kebijakan anti-korupsi yang berprinsip, namun negara ini juga membutuhkan perdamaian, kata Pashinyan.

“Perdamaian merupakan faktor yang menjamin keamanan serta kemerdekaan dan kedaulatan,” ujarnya.

“(Armenia) harus menempuh jalan ini demi kemerdekaan, demi kenegaraan, demi masa depan,” katanya.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pada hari Rabu bahwa dia menghargai kenyataan bahwa Armenia – yang memiliki sedikit pilihan – tidak mencoba ikut campur dalam serangan kilat Baku. Aliyev mengatakan hal ini akan menghilangkan hambatan bagi perundingan perdamaian yang lebih luas antara kedua negara tetangga Kaukasus tersebut.

Pashinyan pada tahun 2020 memimpin perang di mana Azerbaijan yang baru percaya diri dan bersenjata lebih baik merebut kendali atas sebagian wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh separatis, meletakkan dasar untuk merebut seluruh wilayah pada minggu ini.

Pashinyan memenangkan pemilihan kembali di Armenia beberapa bulan kemudian.

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

9 jam lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

10 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.