TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengkonfirmasi akan melakukan kunjungan kerja ke Cina pada bulan depan. Itu akan menjadi perjalanan dinasnya yang pertama pada 2023. Nikolay Patrushev Sekertaris Dewan Keamanan Rusia sebelumnya mengatakan di Cina nanti, Presiden Putin akan bertemu dengan mitranya Presiden Cina Xi Jinping.
Saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi pada Rabu, 20 September 2023, Putin memuji pertemuan terakhirnya dengan Presiden Xi yang terjadi pada Maret 2023. Putin menyebut pertemuan itu sukses, sebuah terobosan dan telah membuat hubungan bilateral kedua negara menguat.
“Saya gembira menerima undangan dari Presiden Xi untuk mengunjungi Cina pada Oktober ini sebagai bagian dari upaya Xi mempromosikan inisiatif jalur sutra modern, yang sudah mendapat pengakuan dunia internasional,” kata Putin.
Menurut Putin, pandangan Presiden Xi sesuai dengan visi kedua negara, yakni mengintegrasikan gagasan untuk menciptakan Eurasian yang lebih besar. Humas Kremlin Dmitry Peskov mengatakan alasan untuk melakukan kunjungan kerja sudah ditetapkan namun tanggal pasti untuk kunjungan kerja tersebut belum ditentukan.
Bloomberg pertama kali mewartakan rencana kunjungan kerja Putin ke Cina pada akhir Agustus 2023. Kabar ini dikonfirmasi oleh Patrushev pada Selasa, 19 September 2023, yang mengatakan Moskow ingin melakukan pembicaraan bilateral yang substansial dengan Presiden Xi dalam forum jalur sutra modern. Inisiatif jalur sutra modern pertama kali diluncurkan oleh Presiden Xi pada 2013 dengan tujuan untuk mendorong perkembangan infrastruktur dan investasi di kawasan Asia tengah, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan wilayah lainnya. Sudah lebih dari 150 negara dan organisasi bergabung dalam proyek ini.
Kunjungan kerja Presiden Putin ke Cina terakhir kali dilakukan pada Februari 2022 atau tak lama sebelum perang Ukraina meletup. Saat itu, kedua pemimpin menekankan persahabatan kedua negara tak ada batasnya dan tak ada area yang dilarang bekerja sama. Cina menolak ajakan negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia karena itu bisa memperlebar krisis.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Sosok Yevgeny Prigozhin, Bos Grup Wagner yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.