TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang kemunculan jasad alien di Meksiko menyita perhatian dunia. Pada sebuah dengar pendapat tentang UFO di kongres Meksiko, seorang jurnalis bernama Jaime Maussan memperlihatkan dua "mayat" diduga alien dengan tiga jari pada setiap tangan dan bentuk kepala yang aneh.
Menurut Reuters, dia mengklaim bahwa temuan ini adalah makhluk luar angkasa yang ditemukan di Peru. Namun, banyak yang meragukan klaim ini. Beberapa orang menyebutnya sebagai aksi sandiwara. Bahkan, pejabat di Peru juga mempertanyakan kebenarannya.
Penelitian dari Universitas Nasional Otonom Meksiko mengatakan bahwa spesimen ini berusia sekitar 1.000 tahun, tetapi penelitiannya masih dipertanyakan. Jadi, apakah ini benar-benar bukti adanya alien atau hanya sebuah kebingungan?
Sejarah Raelisme
Mitos interaksi alien dengan manusia dikenal telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Bahkan sampai menimbulkan aliran kepercayaan yang meyakini alien sebagai pembawa petunjuk bagi umat manusia. Paham itu dikenal dengan Raelisme.
Baca juga:
Raelisme atau yang juga dikenal sebagai Gerakan Raelian memiliki asal-usul yang unik. Dilansir dari Religion Media Centre, paham itu dibawa oleh Claude Vorilhon. Ia mengklaim bahwa pada tanggal 13 Desember 1973, ia mengalami pertemuan dengan makhluk asing yang mengubah arah hidupnya secara dramatis.
Orang Perancis tersebut meyakini bahwa makhluk asing ini, yang ia sebut Elohim, adalah humanoid yang datang dari langit. Menurut keyakinannya, Elohim tiba di Bumi sekitar 25 ribu tahun yang lalu dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan DNA manusia.
Dalam pertemuan tersebut, Vorilhon mengklaim bahwa ia diberi nama Raël, yang diterjemahkan sebagai "yang membawa cahaya Elohim" atau "utusan Elohim," dan diangkat sebagai duta Elohim di Bumi.
Salah satu pesan utama yang diterima Raël dari Elohim adalah peringatan bahwa manusia telah memasuki "Zaman Kiamat" setelah bom nuklir pertama dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945. Pesan ini menekankan pentingnya bagi manusia untuk memilih antara menghancurkan diri sendiri dalam perang nuklir atau belajar untuk hidup secara damai.
Gerakan Raelian
Disadur dari Times of India, Raelisme selalu mengundang kontroversi dengan berbagai alasan sejak awal berdiri. Mulai dari penggunaan simbol resmi yang menggabungkan Swastika dan Bintang Daud, hingga promosi kebebasan seksual melalui meditasi sensual dan klaim kloning manusia.
Meskipun banyak pemberitaan negatif tentang sekte ini, para pengikutnya memiliki pembelaan. Mereka berpendapat bahwa apa yang diadvokasikan oleh Rael bukan semata-mata tentang kebebasan seksual, melainkan juga tentang menghindari hipokrisi dalam masyarakat yang sering menekan insting-insting dasar manusia.
Para pengikutnya juga berpendapat bahwa masalah utama dalam dunia ini adalah masalah kepemilikan dan bukanlah sesuatu yang seharusnya menjadi perdebatan besar jika seseorang mengklaim hak atas suatu simbol.
Kontroversi terbesar muncul pada tahun 2002 ketika sebuah perusahaan mengklaim telah mengkloning manusia, tetapi klaim tersebut seiring waktu meredup dan kurang dikenal saat ini, dengan beberapa yang berpendapat bahwa rekayasa genetika adalah bagian dari ilmu pengetahuan modern yang diajarkan di institusi pendidikan.
Keyakinan Raelisme
Raelisme didasarkan pada keyakinan yang sangat berbeda dari kebanyakan agama. Dilansir dari religionmediacentre.org.uk, sekte ini meyakini bahwa Elohim menciptakan kehidupan di Bumi dengan cara ilmiah. Elohim, menurut keyakinan Raelisme, memiliki teknologi tingkat tinggi yang memungkinkan mereka menciptakan manusia, hewan, serta lingkungan.
Elohim dianggap sebagai makhluk yang sama dengan manusia namun berukuran lebih kecil. Salah satu keyakinan sentral Raelisme adalah keyakinan akan kemampuan manusia untuk mencapai "ketidakmatian relatif" melalui kloning dan perjalanan antariksa.
Mereka meyakini bahwa Elohim memiliki teknologi yang akan memungkinkan manusia mencapai ketidakmatian dengan menciptakan kembali kehidupan dari DNA. Hal menarik lainnya adalah keyakinan bahwa individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemanusiaan, bahkan jika mereka bukan anggota Raelisme, akan dianggap layak untuk diciptakan kembali oleh Elohim.
Dilansir dari The Guardian, meski sering dianggap sebagai sekte pemuja alien, mereka juga tertarik pada keabadian ilmiah. Inilah sebabnya, kata mereka, mengapa logo mereka adalah swastika di dalam Bintang Daud. Swastika tersebut mewakili "kekayaan waktu", sedangkan Bintang Daud "kekayaan ruang", sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Pilihan Editor: 'Mayat Alien' di Sidang Parlemen Meksiko Dituding Sebagai Penipuan