Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Tesla Model Y Dibakar di Jerman, Kelompok Tanpa Nama Mengaku Bertanggung Jawab

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kondisi sejumlah mobil Tesla Model Y yang terbakar di Frankfurt, Jerman, 14 September 2023. Dari total 15 mobil yang terbakar, 10 diantaranya merupakan Tesla Model Y. REUTERS/Wolfgang Rattay
Kondisi sejumlah mobil Tesla Model Y yang terbakar di Frankfurt, Jerman, 14 September 2023. Dari total 15 mobil yang terbakar, 10 diantaranya merupakan Tesla Model Y. REUTERS/Wolfgang Rattay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 10 mobil listrik Tesla Model Y terbakar di ahan parkir sebuah dealer di Frankfurt, Jerman, Selasa, 12 September 2023.  Pihak berwenang memperkirakan bahwa kebakaran tersebut menyebabkan kerugian senilai sekitar setengah juta euro atau Rp8 miliar.

Penyelidikan saat ini sedang dilakukan dan polisi sedang mencoba mengetahui penyebab kebakaran di tempat parkir dealer mobil tersebut, demikian dilaporkan Autoevolution.com, Kamis, 14 September 2023.

Sebuah kelompok yang tidak menyebut jati dirinya mengklaim bertanggung jawab atas kebakaran itu. Beberapa saat setelah kebakaran, sebuah surat berjudul 'Teslas flambe' (yang merupakan bahasa Prancis untuk 'Tesla Terbakar') telah diposting di platform Indymedia. Penulis surat tersebut mengaku bertanggung jawab atas kebakaran tersebut dan menyebut Tesla sebagai salah satu "musuh paling menonjol" kelompok tersebut.

“Kali ini, sebagai perlawanan, kami menyerang tempat parkir yang menjual Tesla. Pembangunan pabrik Tesla sering menyebabkan kerusakan di mana-mana seperti di Berlin-Grünheide,” tulis kelompok itu di platform tersebut, dan mengungkapkan niat untuk menghancurkan produsen kendaraan listrik baik secara ekonomi maupun politik. Tesla saat ini merupakan produsen mobil listrik terlaris di dunia, dan raksasa Tiongkok BYD berada di peringkat kedua.

Kelompok ini menyalahkan industri mobil atas cuaca ekstrem dan perubahan iklim, yang menyebabkan kehidupan banyak orang hancur akibat kebakaran di Portugal dan Maui, serta banjir yang terjadi di Slovenia dan Austria. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok ini juga menuduh Tesla melakukan "kebohongan hijau" dan menunjukkan klaim anti-Tesla seperti eksploitasi sumber daya, dengan menunjukkan bahwa bahan-bahan utama seperti kobalt dan litium, yang diperlukan untuk baterai "ditambang dalam kondisi yang buruk di Amerika Latin dan Afrika. "

Kelompok yang sama mengaku bertanggung jawab atas kempesnya ban 51 mobil Porsche yang diparkir di Berlin sebagai tindakan pemberontakan, menurut Teslamag.de.

Menurut Kantor Berita Jerman DPA, total 15 kendaraan listrik Tesla rusak akibat kebakaran itu. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasar Mobil Eropa Naik 20 Persen, Mobil Listrik Meningkat 102 Persen

18 jam lalu

Pekerja menyelesaikan perakitan mobil listrik Volkswagen (VW) model ID.3 di pabrik VW, Zwickau, Jerman, Selasa, 25 Februari 2020. REUTERS/Matthias Rietschel
Pasar Mobil Eropa Naik 20 Persen, Mobil Listrik Meningkat 102 Persen

Pada Agustus 2023, mobil listrik Tesla menjadi model terlaris. Model Y terjual 21.549 unit dan Model 3 sebanyak 11.943 unit.


S&P Global Perkirakan 200 Lebih Mobil Listrik Rilis di 2026

20 jam lalu

Sejumlah pekerja menyelesaikan proses perakitan mobil listrik Neta di pabrik Tongxiang City, Cina, Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Juli Hantoro
S&P Global Perkirakan 200 Lebih Mobil Listrik Rilis di 2026

S&P Global juga memperkirakan penjualan mobil listrik bisa mengimbangi mobil berbahan bakar minyak setelah tahun 2030.


Kanselir Olaf Scholz Mengeluh Migran yang Masuk Jerman Sudah Terlalu Banyak

1 hari lalu

Ratusan pengungsi dari Afghanistan tiba dengan pesawat angkut militer Airbus A400 milik Luftwaffe Angkatan Udara Jerman di Tashkent, Uzbekistan, 18 Agustus 2021. Kanselir Angela Merkel menyebut Jerman berencana memberikan suaka kepada sekitar 10.000 warga Afghanistan yang bekerja dengan tentara Jerman dan badan-badan pembangunan, serta aktivis hak asasi manusia dan pengacara. Marc Tessensohn/Twitter @Bw_Einsatz/REUTERS
Kanselir Olaf Scholz Mengeluh Migran yang Masuk Jerman Sudah Terlalu Banyak

Olaf Scholz mengungkap jumlah pemohon suaka yang masuk ke Jerman sudah terlalu banyak. Hal ini tak bisa dibiarkan.


Mitsubishi Berencana Setop Produksi Mobilnya di Cina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mitsubishi logo (Dok. Mitsubishi)
Mitsubishi Berencana Setop Produksi Mobilnya di Cina, Ini Alasannya

Mitsubishi telah menghentikan produksinya di Cina sejak Maret 2023 karena menurunnya penjualan dan munculnya merek lokal.


Penelitian Daur Ulang Baterai UGM Raih Penghargaan dari Kemenhub

2 hari lalu

Baterai daur ulang litium kobalt oksida (LCO) untuk kendaraan listrik UGM. (Dok. UGM)
Penelitian Daur Ulang Baterai UGM Raih Penghargaan dari Kemenhub

Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan penelitian terkait daur ulang baterai lithium bekas sejak 2013.


7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

3 hari lalu

Petugas memeriksa pasien yang menjalani pengobatan cuci darah (Hemodialisa) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur, Senin 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Malang menonaktifkan sementara kepesertaan 679.721 warga yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena pembengkakan beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak bisa mendapat layanan fasilitas kesehatan tingkat II di RSSA. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

Beberapa negara di dunia memberi anggaran kesehatan bagi para warganya dengan nominal yang fantastis. Lalu, negara mana sajakah dengan jumlah anggaran terbesar di dunia?


Luhut Doakan Prabowo Menang di Pemilu 2024 hingga Cerita Panggilan Gajah

4 hari lalu

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberikan ucapan pada HUT yang ke-76 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta, Kamis, 28 September 2023. Dalam perayaan HUT ke-76 itu sekaligus peluncuran buku yang di tulis oleh Peter F. Gonta yang berjudul
Luhut Doakan Prabowo Menang di Pemilu 2024 hingga Cerita Panggilan Gajah

Prabowo Subianto didoakan oleh Luhut Binsar Pandjaitan agar menang di Pemilu 2024 dan bercerita tentang kedekatannya.


BRI Finance Berkomitmen Dukung Kendaraan Listrik dan Pembiayaan Berkelanjutan

4 hari lalu

BRI Finance Berkomitmen Dukung Kendaraan Listrik dan Pembiayaan Berkelanjutan

AIPF mengangkat 3 subtema salah satunya adalah pembiayaan berkelanjutan dan inovatif


Jerman Perketat Kontrol Perbatasan untuk Bendung Migrasi Ilegal

4 hari lalu

Seorang anggota kru RHIB (rigid-hulled inflatable boat) membagikan jaket pelampung kepada para migran selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Kapal LSM Jerman dan Prancis Sea-Watch 3 dan Ocean Viking menyelamatkan para migran di perairan Tunisia 68 km (42 mil) dari pantai Afrika Utara, dekat fasilitas minyak dan kapal lainnya. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Jerman Perketat Kontrol Perbatasan untuk Bendung Migrasi Ilegal

Jerman akan memperluas kontrol perbatasan dengan Polandia dan Republik Cek pekan ini untuk mengendalikan migrasi ilegal.


Swiss akan Jual Kembali Tank Leopard 2, Bantu Isi Kembali Stok Negara Sekutu Ukraina

5 hari lalu

Pemandangan tank Leopard 2 di pangkalan Bundeswehr tentara Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. REUTERS/Fabian Bimmer
Swiss akan Jual Kembali Tank Leopard 2, Bantu Isi Kembali Stok Negara Sekutu Ukraina

Untuk mematuhi undang-undang netralitas Swiss, Jerman telah meyakinkan Bern bahwa tank Leopard 2 tidak akan dikirim ke Ukraina