TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Yunani memerintahkan penyelidikan terhadap penyebab dan penanganan banjir dipicu badai yang menewaskan sedikitnya 15 orang, membanjiri pemukiman dan menghancurkan infrastruktur di Yunani pekan lalu, demikian dilaporkan Kantor Berita Athena, Rabu, 13 September 2023.
Hujan badai Daniel, yang paling deras di Yunani sejak pencatatan dimulai pada 1930, melanda Thessaly di Yunani tengah selama tiga hari pada akhir musim panas terpanas yang pernah tercatat di negara tersebut.
Aliran air yang deras mengubah dataran Thessaly yang subur menjadi lautan, menyebabkan ratusan penduduk diterbangkan atau ditarik keluar dari rumah-rumah yang terendam banjir dengan sekoci, tanaman hanyut, dan puluhan ribu hewan tenggelam.
Jaksa penuntut telah memerintahkan pihak berwenang di wilayah Volos, Karditsa, Larissa dan Trikala, wilayah yang paling parah terkena dampak, untuk menentukan apakah ada kejahatan yang dilakukan, termasuk banjir yang disengaja atau karena kelalaian, kata Kantor Berita Athena.
Investigasi ini juga akan melihat apakah langkah-langkah pencegahan banjir yang diambil oleh pemerintah setempat sudah memadai mengingat adanya peringatan dini yang jelas dari badan meteorologi nasional Yunani.
Badai destruktif telah melanda wilayah yang sama pada 2020.
Hampir seminggu setelah Daniel, banyak desa seluas 72.000 hektar masih terendam air berlumpur di dataran Thessaly.
Komisi Uni Eropa mengatakan pada hari Selasa bahwa Yunani dapat memanfaatkan dana Eropa sebesar 2,25 miliar euro untuk mengatasi dampak badai tersebut.
Yunani juga akan berupaya mendapatkan 500-600 juta euro dari Dana Pemulihan dan Ketahanan UE untuk segera memperbaiki jalan, jalur kereta api, dan jembatan yang rusak, kata Menteri Infrastruktur Christos Staikouras.
“Kita perlu bertindak cepat, dengan perencanaan keselamatan,” katanya pada acara Economist di Thessaloniki.
Anggota parlemen Yunani dijadwalkan melakukan pemungutan suara pada hari Rabu mengenai rancangan undang-undang yang memungkinkan kementerian infrastruktur untuk mengambil alih perencanaan, kontrak dan pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi darurat di daerah yang terkena bencana, kata Staikouras.
REUTERS
Pilihan Editor Ukraina Serang Krimea, Kapal Selam Rusia Hancur