TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan luar negeri Kim Jong Un yang jarang terjadi ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada Selasa 12 September 2023, menarik perhatian publik pada moda perjalanannya. Ia menggunakan kereta pribadi yang disebut berlapis baja dan mewah.
Perjalanan ke Timur Jauh Rusia – perjalanan luar negeri pertama Kim sejak 2019 – akan memakan waktu sekitar satu hari.
Perjalanan kereta api telah lama menjadi ciri perjalanan diplomatik Korea Utara, dan kereta api yang membawa para pemimpin negara tersebut sama misteriusnya dengan sang pemimpin. Sehingga kereta ini menimbulkan spekulasi, seperti halnya sebagian besar aspek lain dari negara tersebut.
Inilah yang kita ketahui tentang kereta Kim.
Meneruskan tradisi keluarga
Ayah Kim, Kim Jong Il, dan kakeknya Kim Il Sung, menyukai kereta api dan sering bepergian dengan kereta api selama masa jabatan mereka sebagai pemimpin Korea Utara, menurut laporan Reuters pada 2019.
Kim Il Sung, pemimpin pendiri negara, bepergian ke luar negeri dengan kereta api secara rutin hingga kematiannya pada 1994.
Di antara perjalanannya adalah perjalanan ke Beijing pada 1958, di mana ia dipindahkan ke pesawat ke Vietnam. Serta perjalanan keliling Eropa Timur melalui Uni Soviet pada 1984.
Kim Jong Il melakukan perjalanan kereta api selama tiga pekan yang mengesankan ke Moskow pada 2001. Perjalanan tersebut diceritakan dalam sebuah buku pada 2002 yang ditulis oleh orang dalam Kremlin, Konstantin Pulikovsky.
Kim kedua sebenarnya meninggal karena serangan jantung di kereta pada 2011
Kereta mewah dan lengkap
Dalam laporan pada 2019 tentang perjalanan Kim Jong Un ke Vietnam, Reuters menyebutkan bahwa keretanya memiliki 21 gerbong yang dilengkapi dengan ruang konferensi serba putih, gerbong makan, dan tempat tidur.
Sebuah gerbong yang terlihat dalam cuplikan media pemerintah Korea Utara dari perjalanan pertamanya ke Cina dilengkapi dengan kursi kulit berwarna merah muda dan tirai berwarna gading. Kereta itu juga memiliki TV besar.
Reuters juga mengatakan bahwa kereta tersebut memiliki koneksi telepon satelit sehingga Kim dapat terus mengikuti perkembangan dan mengeluarkan perintah. Menurut surat kabar Joong Ang Ilbo Korea Selatan, kereta tersebut memuat salah satu limusin Mercedes-Benz miliknya.
Meskipun kereta tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 45 km/jam di dalam negeri, ia mampu mencapai kecepatan 80 km/jam di jalur Cina.
Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan lambatnya kecepatan ini disebabkan oleh beratnya semua peralatan tambahan.
Dalam catatan Pulikovsky tentang perjalanan Kim Jong Il pada 2001, keretanya penuh dengan peti anggur Bordeaux dan Beaujolais yang diterbangkan dari Paris, bersama dengan lobster hidup.
Hal ini dikemukakan oleh rekannya dari Woodrow Wilson International Center for Scholars, Sung-Yoon Lee.
“Kereta mewah ini, antipeluru, dilengkapi dengan perlengkapan yang sangat mewah. Ruang makan yang mewah,” katanya kepada Associated Press.
“Ketika Kim Jong Il melakukan perjalanan dengan kereta api ke Moskow pada 2001, ia diterbangkan lobster selama kunjungannya,” menurut media pemerintah Korea Utara.
Kim Jong Un sendiri melakukan perjalanan ke Rusia pada 2019 serupa dengan perjalanannya saat ini, yaitu melakukan perjalanan dengan kereta api ke Vietnam pada awal tahun untuk bertemu dengan presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.
Dua dari empat kunjungannya ke Tiongkok pada 2018 dan 2019 – termasuk perjalanan pertamanya keluar dari Korea Utara sebagai pemimpinnya – juga dilakukan dengan kereta api.