TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dunia bereaksi terhadap gempa bumi dahsyat yang melanda pegunungan High Atlas di Maroko pada Jumat malam. Bencana ini menewaskan sedikitnya 820 orang dan menghancurkan sejumlah bangunan dalam gempa bumi paling mematikan yang melanda negara itu dalam beberapa dekade.
Perdana Menteri India Narendra Modi yang menjadi tuan rumah KTT G20 di New Delhi pada Sabtu 9 September 2023 mengatakan,“Kami berdoa agar semua korban luka segera pulih. Seluruh komunitas dunia bersama Maroko dalam masa sulit ini dan kami siap memberikan semua bantuan yang mungkin kepada mereka.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyatakan solidaritasnya dengan Maroko, menyampaikan belasungkawa terdalam negaranya “atas nyawa yang hilang dalam gempa bumi yang mengerikan”.
“Saya berharap mereka yang cedera cepat pulih. Ukraina berdiri dalam solidaritas dengan Maroko selama masa tragis ini,” tulisnya di media sosial.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun mengikuti jejaknya. “Di Rusia, kami berbagi rasa sakit dan duka dengan rakyat Maroko yang ramah,” katanya dalam pesannya kepada Raja Maroko Mohammed VI.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang negaranya – bersama dengan Suriah – dilanda gempa bumi dahsyat padaFebruari tahun ini, mengatakan, “Kami mendukung saudara-saudara kami di Maroko dengan segala cara di hari yang sulit ini.”
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Ankara siap memberikan segala macam dukungan “untuk menyembuhkan luka gempa bumi di Maroko”.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dia “terpukul” oleh gempa bumi di Maroko, yang telah menewaskan sedikitnya 820 orang, dan menawarkan bantuan dalam upaya bantuan.
“Kita semua terpukul setelah gempa bumi dahsyat di Maroko,” kata Macron di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, saat dalam penerbangan menuju KTT G20 di India. “Prancis siap membantu dengan pertolongan pertama.”
Pilihan Editor: Kemlu: Tidak Ada WNI jadi Korban Gempa Maroko
REUTERS | FRANCE24