TEMPO.CO, Jakarta - Laos secara resmi menggantikan Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada 2024 nanti setelah menerima “tongkat estafet” keketuaan ASEAN dari Indonesia.
Seperti dilansir dari laman Antaranews, Laos akan menjadi Ketua ASEAN 2024 dan berjanji untuk membangun ASEAN yang semakin terhubung dan tangguh.
“Laos mendapat kehormatan untuk menjadi Ketua ASEAN pada 2024. Kami akan berupaya untuk mencapai ASEAN yang lebih terhubung dan tangguh,” ujar Sonexay Siphandone selaku Perdana Menteri Laos saat menghadiri upacara penutupan KTT ke-43 ASEAN pada Kamis, 7 September 2023 di Jakarta.
Penyerahan jabatan Ketua ASEAN dari Indonesia ke Laos tersebut ditandai dengan pemberian palu yang melambangkan keketuaan ASEAN oleh Presiden RI Joko Widodo selaku Ketua ASEAN 2023 ke Perdana Menteri Laos Siphandone.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, PM Laos juga turut menyampaikan ucapan selamat yang sebesar-besarnya terhadap Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia karena berhasil menyelenggarakan KTT ke-43 ASEAN sepanjang 2023.
Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
“Kami sangat memuji pencapaian yang diraih ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia yang mengusung tema ‘ASEAN Penting: Pusat Pertumbuhan,” ujar Siphandone.
Lebih lanjut, Siphandone juga menyebut bahwa pada masa keketuaan Laos, negaranya akan memperluas hubungan eksternal ASEAN dan memperkuat sentralitas serta kesatuan ASEAN. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan arsitektur regional untuk stabilitas, perdamaian, dan pembangunan di kawasan ASEAN.
Fakta Menarik Laos
Selain menjadi Ketua ASEAN 2024 menggantikan Indonesia, terdapat beberapa fakta menarik tentang Laos yang tidak banyak diketahui oleh orang. Seperti dilansir dari berbagai laman, berikut deretan fakta menarik tentang Laos.
- Sejarah
Seperti dilansir dari laman Britannica, penduduk asli Laos yakni etnis Lao merupakan keturunan dari etnis Thai. Lebih lanjut, sejarah awal dibentuknya Laos sebagai sebuah negara dapat dilacak pada abad ke-14, yakni antara 1353 dan 1371 dengan berdirinya Kerajaan Lan Xang dan raja pertamanya yang bernama Fa Ngum.
- Dijajah Oleh Prancis
Prancis mulai memasuki daerah Laos pada 1886 setelah melakukan negosiasi dengan Bangkok dan mendapatkan hak untuk mendirikan semacam konsulat jenderal di Luang Prabang. Namun demikian, pada 1904 dan 1907, Kerajaan Siam membuat kesepakatan dengan Prancis yang membuat Prancis memiliki daerah koloni yang dinamakan dengan Prancis Indochina.
- Merdeka dari Prancis
Laos mendapatkan kemerdekaannya dari Prancis melalui Perjanjian Jenewa pada 1954 yang sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan Prancis di Asia Tenggara. Namun demikian, setelah merdeka dari Prancis, Laos berada di bawah rezim monarki, tetapi lebih lanjut kesepakatan tersebut berisi detail mengenai pembagian wilayah Laos menjadi dua wilayah, yakni wilayah yang saat ini menjadi bagian dari Vietnam utara diserahkan pada gerilyawan komunis Pathet Lao dan sisanya di bawah rezim monarki Laos.
- Rezim Komunis
Namun demikian, kesepakatan tersebut tidak berlangsung lama dengan meletusnya konflik antara rezim monarki Laos dan kelompok komunis Laos pada 1959. Setelah melalui berbagai resolusi gencatan senjata yang diteken oleh PBB, pada 2 Desember 1975, kelompok komunis Laos secara resmi mengakhiri rezim monarki Laos yang telah berkuasa sejak 600 tahun yang lalu.
- Negara yang Paling Sering Dibom
Selain menjadi negara kedua yang menganut sistem komunis di Asia Tenggara, Laos juga mendapatkan predikat sebagai negara yang paling banyak menerima bom pada Perang Vietnam dulu.
Seperti dilansir dari laman History,com, operasi pengeboman Laos yang dilakukan oleh Amerika Serikat antara 1964 hingga 1973 tersebut, menjatuhkan kurang lebih 2 juta tons bom, jumlah tersebut lebih banyak dari total jumlah bom yang diledakan oleh semua negara peserta Perang Dunia Kedua.
Pilihan editor: KTT ASEAN Berakhir: Mengenal Laos yang Gantikan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2024