Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Pematung Kepala 4 Presiden Amerika Serikat di Gunung Rushmore?

image-gnews
Presiden A.S. Donald Trump menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July di wilayang Gunung Rushmore di Keystone, South Dakota, AS, 3 Juli 2020. REUTERS/Tom Brenner
Presiden A.S. Donald Trump menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July di wilayang Gunung Rushmore di Keystone, South Dakota, AS, 3 Juli 2020. REUTERS/Tom Brenner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Rushmore menjadi sebuah monumen di Black Hills yang terletak pada sisi barat daya, Dakota Selatan. Monumen ini menyimpan ukiran dari wajah-wajah besar yang dipahat di sisi gunung. Wajah-wajah tersebut yakni wajah empat presiden Amerika Serikat, George Washington, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, dan Theodore Roosevelt. Patung dan kawasan sekitarnya dikenal sebagai Monumen Nasional Gunung Rushmore. Simak sejarahnya berikut.

Gunung Rushmore dibangun di atas tanah ilegal

Pembangunan Gunung Rushmore bagi sebagian masyarakat, terutama masyarakat asli (masyarakat adat), Gunung Rushmore tidak mewakili sejarah positif. Pasalnya, Gunung Rushmore dibangun di atas tanah yang diperoleh secara ilegal oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). 

Pada 1868 pemerintah AS menandatangani perjanjian dengan Oceti Sakowin (Sioux). Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Black Hills yang merupakan tanah suci bagi suku Indian Oceti Sakowin akan menjadi tanah Oceti Sakowin selamanya. Lalu, dalam waktu 10 tahun, pemerintah AS justru mengambil tanah tersebut dari mereka. 

Sioux dan banyak orang lainnya kecewa dengan keputusan membangun monumen di Black Hills untuk para pemimpin pemerintahan yang telah mencuri tanah mereka tersebut.

Dilansir dari National Geographic, selama bertahun-tahun, monumen tersebut telah menuai protes atas lokasinya di tanah adat, perdebatan tentang apakah panglima tertinggi lainnya layak mendapat tempat di gunung tersebut, dan kontroversi Hollywood mengenai film Alfred Hitchcock yang sebagian difilmkan di situs tersebut.

Sebelum dikenal sebagai Gunung Rushmore, suku Lakota menyebut formasi granit ini Tunkasila Sakpe Paha, atau Gunung Enam Kakek. Itu adalah tempat untuk berdoa dan beribadah bagi penduduk asli Great Plains, jelas Donovin Sprague , kepala departemen sejarah di Sheridan College di Wyoming dan anggota Suku Sioux Sungai Cheyenne. Lokasi gunung di Black Hills juga penting.

Bagi komunitas Lakota, Cheyenne, dan Arapaho, kawasan ini tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga merupakan tempat suku-suku mengumpulkan makanan dan tanaman yang mereka gunakan untuk bangunan dan obat-obatan.

Pada akhir tahun 1800-an, pemukim Euro-Amerika mulai memasuki Black Hills, memicu perang dengan penduduk asli. Pemerintah AS menandatangani Perjanjian Fort Laramie pada tahun 1868, memberikan hak eksklusif kepada suku Lakota untuk memanfaatkan Black Hills. Namun, dalam satu dekade, emas ditemukan di wilayah tersebut dan, pada 1877, AS melanggar perjanjian dan mengambil alih wilayah tersebut.

Setelah itu, para pemukim dan penambang berdatangan ke wilayah tersebut. Pada tahun 1884, pengacara New York Charles Rushmore berkunjung untuk membuat kesepakatan tentang sebuah tambang timah, dan, sambil lalu, Six Grandfathers diganti namanya.

Namun sengketa tanah tidak terselesaikan. Pada tahun 1920-an, suku Lakota menggugat pemerintah AS atas pencurian suatu perjuangan hukum yang berlangsung selama beberapa dekade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dibuat oleh pematung terkenal, Gutzon Borglum

Bangunan tempat Gunung Rushmore berada menjulang setinggi 5.725 kaki (1.745 meter). Lalu, patung yang diukir berada di puncak sisi tenggara gunung. Patung tersebut diukir dari permukaan batu granit padat. Setiap ukiran tingginya sekitar 60 kaki (18 meter).

Pematung Amerika Gutzon Borglum merancang patung tersebut. Gutzon mengatakan, keempat presiden tersebut melambangkan 150 tahun pertama Amerika Serikat. Washington mewakili pendirian negara tersebut. Jefferson mendukung ekspansinya ke arah barat. Roosevelt adalah simbol kekuatan negara yang semakin meningkat. Sedangkan Lincoln mewakili pelestariannya melalui Perang Saudara Amerika.

Pengerjaan tugu peringatan di Gunung Rushmore dimulai pada 1927. Borglum dan putranya, Lincoln Borglum, mengawasi proyek tersebut. Ratusan pekerja menggunakan dinamit, jackhammers, pahat, dan bor untuk membuat patung besar wajah para presiden Amerika Serikat. 

Sekitar 450.000 ton batu dihilangkan selama proses tersebut. Sebagian besar batu ini tertinggal di tumpukan di kaki gunung. Selama 16 tahun berikutnya, Borglum berselisih dengan pemerintah federal mengenai pendanaan dan kendali Gunung Rushmore yang secara teknis tidak pernah dia selesaikan.

Borglum berharap bisa mengukir presiden sampai ke pinggang dan mengukir deskripsi tugu peringatan di sebelahnya. Namun ketika sudah jelas bahwa tidak ada cukup ruang untuk yang terakhir, dia memutuskan untuk membangun sebuah ruangan di belakang wajah-wajah tersebut untuk menyimpan artefak sejarah AS.

Pada 1938, Borglum mulai membuat terowongan setinggi 70 kaki ke dalam gunung untuk Hall of Records miliknya . Namun, khawatir mengenai pendanaan karena perang akan terjadi di Eropa, pemerintah AS akhirnya menginstruksikan Borglum untuk menunda aula tersebut sampai keempat sisinya selesai dibangun. Patung itu selesai dibangun pada 1941. 

Mount Rushmore National Memorial segera menjadi salah satu tempat wisata terbaik di Amerika Serikat.Pengunjung disuguhkan pemandangan monumen Gunung Rushmore dari Grand View Terrace, atau menyusuri Presidential Trail untuk melihat lebih dekat. Selain itu, terdapat pula museum dengan pameran sejarah tugu peringatan tersebut.

Pilihan Editor: Daftar 6 Monumen Kontroversial di Dunia, Ada Apa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

3 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.


2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

10 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat


Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

10 jam lalu

Kepala Mossad Israel, David Barnea. GIL COHEN -MAGEN/Pool REUTERS
Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza


Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

13 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.


Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

13 jam lalu

Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat. Foto: Instagram/@kamalaharris
Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

Peneliti di CSIS mengungkap keunggulan Kamala Harris jika menangkan Pilpres AS, termasuk untungnya bagi Indonesia.


WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

13 jam lalu

Kepulan asap di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan Israel, terlihat dari Baabda, Lebanon, 22 Oktober 2024. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya


Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

14 jam lalu

Calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Jennifer Lopez menghadiri kampanye di Las Vegas Utara, Nevada, AS, 31 Oktober 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Janji Kamala Harris untuk Pemilih Arab-Muslim: Saya akan Akhiri perang di Gaza Jika Terpilih

Kamala Harris pada Ahad berjanji akan melakukan apa pun untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza, jika terpilih sebagai presiden Amerika Serikat


Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

20 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi tentara saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS
Fakta-fakta Menarik Soal Korea Utara yang Membantu Rusia Melawan Ukraina

Korea Utara sudah bersiap membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Di balik persiapan ini, terdapat beberapa fakta menarik, apa saja?


2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

22 jam lalu

Calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden AS Kamala Harris memeluk Jennifer Lopez saat menghadiri kampanye di Las Vegas Utara, Nevada, AS, 31 Oktober 2024. REUTERS/David Swanson
2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Dukungan di 7 Negara Bagian

Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat di tujuh negara bagian di Amerika Serikat dua hari menjelang pilpres AS 2024 berdasarkan survei.


Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

1 hari lalu

Israel Gempur Lebanon dan Gaza saat Netanyahu Kunjungi Perbatasan Utara

Israel pada Ahad menggempur Lebanon dan Gaza ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi perbatasan utara negaranya.