Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-Fakta KTT ASEAN yang Perlu Diketahui

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Video mapping dengan tema KTT ASEAN 2023 di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Video Mapping tersebut menampilkan sejumlah ikon dari negara-negara ASEAN yang ditampilkan pada saat berlangsungnya Gala Dinner KTT ASEAN 2023 . TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Video mapping dengan tema KTT ASEAN 2023 di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Video Mapping tersebut menampilkan sejumlah ikon dari negara-negara ASEAN yang ditampilkan pada saat berlangsungnya Gala Dinner KTT ASEAN 2023 . TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN ke-43 digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta pada 5-7 September 2023. Berbagai delegasi negara turut hadir dalam pertemuan tersebut yang diadakan oleh 10 anggota dari negara-negara se-Asia Tenggara, berisi kepala negara atau pemerintahan masing-masing negara.

KTT ASEAN atau ASEAN Summit diselenggarakan setiap dua kali dalam setahun. Pelaksanaannya pertama kali berlokasi di Bali, Indonesia pada 23-24 Februari 1976. Badan pengambilan kebijakan tertinggi ini berupaya untuk mengembangkan ekonomi dan budaya antarnegara-negara Asia Tenggara

Agenda yang membahas sejumlah kesepakatan, diakhiri dengan Gala dinner di Hutan Kota GBK, Jakarta dengan diwarnai pesta kembang api dan video mapping di gedung-gedung pencakar langit. Para undangan dihidangkan beragam makanan khas nusantara yang berasal dari Sumatra Utara, Jawa, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, ketahui fakta-fakta KTT ASEAN berikut ini.

1. KTT ASEAN 2023

Pertemuan tahunan puncak para pemimpin negara-negara ASEAN diadakan dua kali pertemuan yakni KTT ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Mei 2023, dan KTT ke-43 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 hingga 7 September 2023. 

Mengusung tema "We Care, We Prepare, We Prosper", KTT ASEAN berusaha keras untuk dapat meningkatkan kesejahteraan, kesiapan dan kemakmuran rakyat di tengah tantangan global. Pertemuan ini melibatkan mitra dialog ASEAN, seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Kesepakatan yang diharapkan dari adanya pertemuan KTT ASEAN yakni  penyelesaian negosiasi RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), penandatanganan ASEAN Travel Corridor Arrangement (ATCA), dan pembentukan ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

2. Agenda KTT

Isu yang dibahas selama diselenggarakannya KTT ASEAN mencakup isu perdagangan, keamanan regional, isu-isu politik, kerja sama ekonomi, hingga isu-isu global seperti perubahan iklim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Diplomasi Regional

Platform para pemimpin negara anggota untuk dapat berdiskusi, berunding, dan mencari solusi bersama atas segala masalah regional dan internasional ini sangat menguntungkan berbagai pihak untuk mencapai kedamaian negara.

4. Kemitraan Luar

Bukan hanya pertemuan internal, KTT ASEAN juga melibatkan dialog mitra-mitra lainnya seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat beserta negara-negara yang terlibat.

5. Pentingnya Kerja Sama ASEAN

KTT ASEAN bertujuan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara demi mewujudkan kerja sama ekonomi sosial di seluruh ASEAN.

NUR QOMARIYAH

Pilihan Editor: Veteran Perang Rusia di Ukraina Dipekerjakan sebagai Guru Pertahanan di Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

16 hari lalu

Ji Chang Wook dan Iko Putera, CEO Tranport Traveloka dalam acara Traveloka Travel the World Fair 2024, di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Yunia Pratiwi
Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

Ji Chang Wook membagikan pengalamannya mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia saat menghadiri Traveloka Travel the World Fair 2024 di Jakarta


Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

25 hari lalu

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta Pusat, Senin, 19 Januari 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Kemenparekraf dalam proyek pengembangan aplikasi yang bernama Signature.


Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

33 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

IFG akan menggelar lomba maraton bagi pelari lokal dan internasional di Labuan Bajo.


Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

33 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

Lomba lari maraton IFG akan digelar di Labuan Bajo November mendatang. Periode pendaftaran telah dibuka mulai hari ini hingga 18 Agustus 2024.


Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

42 hari lalu

Ji Chang Wook mengunjungi GWK Cultural Park. Tangkapan layar Youtube.com/Traveloka
Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

Ji Chang Wook menikmati pengalaman liburannya di Bali dan Labuan Bajo.


Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

43 hari lalu

Labuan Bajo Kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. (ANTARA/Gecio Viana)
Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

Taman Parapuar di Labuan Bajo mengusung konsep wisata alam sehingga bisa menjadi alternatif Taman Nasional Komodo pada 2025


Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

44 hari lalu

Sejumlah warga menampilkan Tari Panyembrama saat pembukaan Jatiluwih Festival 2024 di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Sabtu 6 Juli 2024. Kegiatan yang digelar di objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut menampilkan atraksi budaya tradisional, kuliner, UMKM, dan potensi desa yang berkaitan dengan pertanian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

Wisatawan mancanegara masih melirik Bali dan kawasan Indonesia timur sebagai destinasi pilihan mereka.


7 Desa Wisata di Dekat Labuan Bajo yang Tak Kalah Memikat dari Taman Nasional Komodo

47 hari lalu

Tujuh bangunan rumah desa adat Waerebo yang disebut Mbaru Niang, 28 April 2017. Desa adat Waerebo berada di lembah yang diapit beberapa punggungan, membuat wisatawan untuk mencapai desa itu harus mendaki membelah hutan sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam. ANTARA FOTO
7 Desa Wisata di Dekat Labuan Bajo yang Tak Kalah Memikat dari Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo yang merupakan Destinasi Super Prioritas Indonesia memiliki banyak pesona alam dan budaya yang tersembunyi di desa-desa wisata.


Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

48 hari lalu

Wisatawan berkunjung di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.  Tempo/Tony Hartawan
Taman Nasional Komodo Tutup Berkala 2025, Pelancong akan Diarahkan Mengunjungi Desa Wisata

Taman Nasional Komodo di NTB rencananya bakal ditutup secara berkala mulai 2025. Penutupan ini untuk pemulihan lingkungan.


Alasan di Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

57 hari lalu

Taman Nasional Komodo. Shutterstock
Alasan di Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

Penutupan sementara itu juga dinilai akan berdampak positif pada penyebaran wisatawan ke destinasi di luar kawasan Taman Nasional Komodo.