TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pastor dari distrik miskin di Buenos Aires mengadakan misa untuk mendukung Paus Fransiskus yang sebeumnya dilecehkan calon presiden sayap kanan radikal Javier Milei dengan menyebut pemimpin umat Katolik itu sebagai “orang bodoh” dan “perwakilan kejahatan”.
Milei, seorang ekonom libertarian, saat ini unggul dalam jajak pendapat menjelang pemilihan umum 22 Oktober 2023. Ia terkenal dengan cercaannya terhadap saingan politiknya memanfaatkan kemarahan masyarakat atas inflasi Argentina 113%.
Mantan komentator media ini telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Paus, dengan menyebutnya sebagai "orang dungu yang membela keadilan sosial", "bajingan yang memberitakan komunisme" dan "wakil setan di bumi."
“Dia menyebut penghinaan terhadap Paus Fransiskus sebagai hal yang bodoh dan lebih buruk,” kata pastor Buenos Aires, Lorenzo “Toto” De Vedia, yang mencatat bahwa penghinaan yang sudah berlangsung lama ini semakin terkenal seiring meningkatnya popularitas Milei.
“Itulah sebabnya kami mengadakan misa hari ini.”
Juru bicara Milei menolak berkomentar pada hari Selasa.
Paus Fransiskus, 87 tahun, hidup sederhana ketika ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, bepergian dengan transportasi umum dan tidak menonjolkan diri ketika ia pergi membantu di lingkungan tertinggal di kota tersebut. Tingkah lakunya membuatnya mendapat julukan "Paus daerah kumuh".
"Memalukan bagi seorang kandidat untuk mengatakan hal-hal ini. Mengatakan keadilan sosial adalah omong kosong, maafkan bahasa saya, ketika keadilan dimulai dari Injil," kata Pastor José María "Pepe" Di Paola saat misa.
Beberapa pengunjung gereja memegang foto Paus di tangan mereka.
Paus, yang belum kembali ke tanah airnya sejak menjabat 10 tahun lalu, sebagian karena ketegangan politik di negara tersebut, mengatakan ia dapat melakukan perjalanan ke sana pada tahun 2024, meskipun tidak diketahui apakah ia akan melakukan hal tersebut jika Milei memenangkan kursi kepresidenan.
Argentina mempunyai inflasi tiga digit, angka kemiskinan 40%, dan mata uang yang selalu terdevaluasi. Krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade ini telah memicu kemarahan terhadap politik tradisional dan memicu keunggulan Milei, yang memimpin pemilu pendahuluan pada bulan Agustus dengan perolehan 30% suara.
REUTERS
Pilihan Editor Anwar Ibrahim Singgung soal Peta Baru Cina