Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

Reporter

image-gnews
Raja Swedia Carl Gustav dan Ratu Silvia tiba bersama Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel untuk menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel di Aula Biru Balai Kota Stockholm di Stockholm, Swedia, 10 Desember 2021. [Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS ]
Raja Swedia Carl Gustav dan Ratu Silvia tiba bersama Putri Mahkota Victoria dan Pangeran Daniel untuk menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel di Aula Biru Balai Kota Stockholm di Stockholm, Swedia, 10 Desember 2021. [Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS ]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Nobel mengatakan pada Sabtu 2 September 2023 bahwa mereka membatalkan keputusannya untuk mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm. Langkah itu diambil setelah undangan tersebut memicu kemarahan.

“Kami memilih untuk mengulangi pengecualian tahun lalu terhadap praktik reguler – yaitu, tidak mengundang duta besar Rusia, Belarusia, dan Iran ke upacara penghargaan Hadiah Nobel di Stockholm,” kata yayasan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Keputusan Yayasan Nobel mengundang duta besar Rusia ke upacara penghargaan Hadiah Nobel tahun ini memicu kritik keras dari politikus Swedia dan Ukraina.

Yayasan Nobel mengumumkan pada Kamis bahwa mereka akan mengundang duta besar dari semua negara yang memiliki perwakilan diplomatik di Swedia dan Norwegia, di mana upacara penghargaan akan diadakan pada Desember. Negara-negara tersebut termasuk Rusia dan Belarusia, yang tahun lalu tidak diikutsertakan setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

Direktur Eksekutif Yayasan Nobel Vidar Helgesen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan ini dibuat untuk melawan kecenderungan di mana “dialog antara mereka yang berbeda pandangan semakin berkurang.”

Namun pengumuman tersebut memicu reaksi keras di Swedia, dengan banyak politikus mengumumkan bahwa mereka akan memboikot acara tersebut. Pemimpin Partai Tengah Muharrem Demirok, pemimpin Partai Kiri Nooshi Dadgostar dan juru bicara Partai Hijau Märta Stenevi semuanya mengumumkan di X, sebelumnya Twitter, bahwa mereka tidak akan menghadiri upacara tersebut.

Johan Pehrson, pemimpin Partai Liberal, mengatakan dia “tidak akan duduk dan bersulang dengan duta besar Rusia sementara perang agresi Putin yang menjijikkan dan berdarah terus berlanjut di Ukraina.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dilaporkan mengatakan “sangat terkejut” melihat Rusia diundang dan dia tidak akan membuat keputusan yang sama.

Andrii Plakhotniuk, duta besar Ukraina untuk Swedia, juga mengkritik pengumuman Yayasan Nobel, dan mendesak yayasan tersebut untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.

Sementara Oleg Nikolenko, juru bicara kementerian luar negeri Ukraina, mengatakan keputusan tersebut kemungkinan akan meningkatkan “rasa impunitas dan kejahatan baru” di Kremlin. “Kami meminta Yayasan Nobel untuk “mendukung upaya internasional untuk mengisolasi Rusia dan Belarusia.”

Pilihan Editor: Peraih Nobel Perdamaian asal Rusia Masuk Daftar Agen Asing 

AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Kamala Harris dan Donald Trump Siap Debat Calon Presiden

3 jam lalu

Top 3 Dunia; Kamala Harris dan Donald Trump Siap Debat Calon Presiden

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang pemilu Amerika Serikat yang sudah semakin dekat. Kamala Harris dan Trump pun siap debat pertama


Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

15 jam lalu

Kaca gedung perkantoran yang rusak setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Rusia, 1 Agustus 2023. Militer Rusia mengatakan unit anti-pesawatnya telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina yang menargetkan Moskow, namun satu pesawat tak berawak. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Moskow di Serang Drone-drone Ukraina, 50 Penerbangan Dialihkan

Ibu Kota Moskow diserang drone-drone Ukraina hingga menewaskan setidaknya satu orang. Puluhan penerbangan pun dialihkan.


Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

21 jam lalu

Petugas memuat sisa-sisa rudal balistik setelah dievakuasi dari lokasi ditemukannya di gurun ke dalam truk, usai serangan rudal dan drone besar-besaran oleh Iran terhadap Israel, dekat kota selatan Israel. Arad, Israel 26 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ukraina Panggil Diplomat Iran Soal Dugaan Transfer Rudal Balistik ke Rusia

Ukraina memanggil diplomat Iran di Kyiv pada Senin terkait "kekhawatiran" negara itu terhadap kemungkinan transfer rudal balistik Iran ke Rusia.


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

2 hari lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Venezuela, Nicolas Maduro, di Kremlin, Moskow, Rusia, pada 25 September 2019. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS
Diburu Rezim, Eks Kandidat Presiden Venezuela Dapat Suaka di Spanyol

Mantan kandidat presiden Venezuela, Edmundo Gonzalez Urrutia, telah meninggalkan negaranya dan memperoleh suaka di Spanyol


Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

3 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu dengan Gubernur Jenderal Papua Nugini, pejabat pemerintah, duta besar, kelompok sipil di Apec House, Papua Nugini, Sabtu, 7 September 2024. Foto: Biro Pers Vatikan.
Top 3 Dunia: Kegiatan Paus Fransiskus di Papua Nugini

Top 3 dunia masih didominasi berita soal Paus Fransiskus yang sekarang berada di Papua Nugini.


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

3 hari lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina

3 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sebelum pertemuan di Kyiv, Ukraina 24 April 2022. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina

Lloyd Austin pesimis apapun senjata yang digunakan Kyev tak ada yang mampu membawa keuntungan pada Kyev dalam perang Ukraina


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

4 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

5 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia