TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Cina di Washington pada Selasa, 29 Agustus 2023, membela praktik bisnisnya setelah Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan AS telah memberitahunya bahwa Cina telah menjadi "tidak layak diinvestasikan".
Ketika diminta untuk menanggapi komentar yang dibuat Raimondo di Cina, juru bicara kedutaan Cina Liu Pengyu mengatakan bahwa sebagian besar dari 70.000 perusahaan AS yang melakukan bisnis di Cina ingin tetap tinggal, bahwa hampir 90% menghasilkan keuntungan, dan bahwa Beijing sedang berupaya untuk lebih memudahkan akses pasar bagi perusahaan asing.
“Cina secara aktif memajukan keterbukaan tingkat tinggi dan melakukan upaya untuk menyediakan lingkungan bisnis kelas dunia yang berorientasi pasar dan diatur oleh kerangka hukum yang kuat,” katanya. “Cina hanya akan membuka pintunya lebih luas lagi terhadap dunia luar.”
Departemen Perdagangan menolak berkomentar.
Raimondo, Selasa, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS telah mengeluh kepadanya bahwa Cina menjadi “tidak layak diinvestasikan,” merujuk pada denda, penggerebekan, dan tindakan lain yang menjadikannya berisiko untuk melakukan bisnis di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Komentar tersebut, yang disampaikan kepada wartawan di kereta berkecepatan tinggi saat delegasi pejabat AS berangkat dari Beijing ke Shanghai, memberikan gambaran suram tentang bagaimana perusahaan-perusahaan Amerika memandang Cina, dan merupakan komentar paling blak-blakan yang pernah disampaikan Raimondo dalam perjalanannya.
“Saya semakin sering mendengar dari kalangan bisnis Amerika bahwa Cina tidak layak untuk diinvestasikan karena terlalu berisiko,” katanya.