TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan di Inggris mengalami gangguan di awal pekan ini karena kesalahan kontrol lalu lintas udara. Pemerintah Inggris, pada Selasa, 29 Agustus 2023, bekerja sama dengan maskapai penerbangan membantu memastikan penumpang yang terdampar di bandara di seluruh Eropa dapat pulang.
Lebih dari 1.500 penerbangan dibatalkan pada Senin, 28 Agustus 2023, ketika pengontrol lalu lintas udara terpaksa beralih ke sistem manual karena masalah teknis. Senin kemarin merupakan hari libur umum di beberapa bagian Inggris dan salah satu hari perjalanan tersibuk menjelang liburan sekolah. Hal ini menyebabkan ribuan penumpang terjebak di bandara-bandara di Eropa dan tempat-tempat lain.
“Kami terjebak di bandara selama sekitar tujuh atau delapan jam kemarin. Kami berada di tempat yang tinggi dan kering,” kata Maria Ball, seorang wisatawan dari Liverpool, di barat laut Inggris, dilansir Reuters.
Wisatawan itu mengatakan, dia tiba di bandara Charles De Gaulle di Paris, kemudian akhirnya mendapatkan penerbangan ke Edinburgh. Setelah itu, ia harus menempuh perjalanan empat jam dengan mobil sewaan untuk pulang ke rumah ketika dia mendarat.
Martin Rolfe, CEO Layanan Lalu Lintas Udara Nasional Inggris (NATS), meminta maaf atas kesalahan teknis pada Selasa. Ia mengatakan penyelidikan awal terhadap masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah berkaitan dengan beberapa data penerbangan yang diterimanya.
Menteri Transportasi Mark Harper memperingatkan bahwa akan memakan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan masalah tersebut, meskipun kesalahan tersebut telah diperbaiki setelah beberapa jam pada Senin. Pembatalan tersebut mengganggu jadwal maskapai penerbangan, yang berarti pesawat dan kru tidak berada di tempatnya.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan dia memahami masyarakat yang frustrasi. “Menteri Transportasi terus berdialog dengan seluruh pelaku industri,” katanya.
Harper memimpin pertemuan pada Selasa dengan NATS, Otoritas Penerbangan Sipil (CAA), maskapai penerbangan, bandara, badan perdagangan dan Pasukan Perbatasan. Dia mengatakan pemerintah akan meninjau laporan dari NATS dalam beberapa hari mendatang.
Harper mengatakan para pejabat pemerintah tidak percaya bahwa masalah teknis ini adalah akibat dari serangan siber. Masalah teknis tersebut merupakan yang pertama dalam satu dekade terakhir.
Perusahaan analisis penerbangan Cirium mengatakan 790 penerbangan yang berangkat dari bandara Inggris dibatalkan. 785 penerbangan yang dijadwalkan tiba dibatalkan pada Senin, yang berarti lebih dari seperempat dari seluruh penerbangan masuk atau keluar negara tersebut terkena dampaknya.
Ryanair (RYA.I), maskapai penerbangan terbesar di Eropa, akan beroperasi dengan jadwal normal pada Rabu, kata bosnya Michael O'Leary, saat dia mengkritik cara NATS menangani situasi tersebut.
“Kami masih belum mendapat penjelasan dari mereka, apa sebenarnya penyebab kegagalan ini kemarin dan di mana sistem cadangannya,” kata O'Leary dalam video yang diposting di X, yang dulu dikenal sebagai Twitter.
British Airways mengatakan pihaknya bekerja keras untuk kembali beroperasi. Mereka telah menawarkan penumpang yang terbang pada rute jarak pendek untuk mengubah tanggal penerbangan mereka secara gratis.
EasyJet (EZJ.L) mengatakan dampak lanjutannya menyebabkan beberapa penerbangan dibatalkan pada Selasa pagi. Bandara Heathrow, hub tersibuk di Inggris, meminta penumpang untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka sebelum melakukan perjalanan ke bandara pada Selasa.
REUTERS
Pilihan Editor: Rusia Tak Akan Selidiki Jatuhnya Pesawat Prigozhin Berdasarkan Aturan Internasional