TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria berusia 34 tahun ditembak mati pada Senin malam, 28 Agustus 2023, di pusat kota Lod, menjadikan jumlah orang yang terbunuh dalam kejahatan kekerasan di komunitas Arab Israel sepanjang tahun ini menjadi 158 orang. Jumlah tersebut, yang diumumkan oleh kelompok advokasi anti-kekerasan, Abraham Initiatives, lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Situasi pembunuhan di Lod belum jelas namun polisi mengatakan korban terluka parah dalam penembakan tersebut dan tiba di Pusat Medis Shamir (Rumah Sakit Assaf Harofeh) secara mandiri di mana dia dinyatakan meninggal.
Polisi mengatakan mereka membuka penyelidikan terhadap dugaan pembunuhan itu.
Dalam sebuah insiden terpisah, Senin malam, seorang pria berusia 20-an terluka ringan dalam penembakan di Fureidis, sebuah kota Arab, dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Insiden-insiden ini terjadi di tengah gelombang kejahatan kekerasan yang tak henti-hentinya terjadi di komunitas Arab-Israel yang semakin meluas ke politik kota.
Juga pada Senin malam, seorang calon wali kota Nazareth dan dua pria lainnya ditembak dan terluka di kota utara itu, kata pihak berwenang.
Musab Dukhan dibawa ke Rambam Medical Center di Haifa dalam kondisi stabil dan sadar, kata rumah sakit.
Polisi mengatakan ketiga korban, termasuk saudara laki-laki dan sepupu Dukhan, menurut laporan media Ibrani, mengalami luka ringan dalam serangan itu. Polisi menduga insiden tersebut bermotif politik.
Penembakan di Nazareth adalah peristiwa terbaru yang menargetkan politisi lokal Arab di tengah gelombang kejahatan yang lebih luas di masyarakat.
Dukhan, seorang anggota dewan saat ini yang mencalonkan diri sebagai pemimpin kota Arab terbesar di negara itu pada pemilu 31 Oktober, juga menjadi sasaran sebulan yang lalu dengan tembakan ke rumahnya, meskipun tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Baru-baru ini ia mengambil bagian dalam sebuah pertemuan yang bertujuan untuk mengambil tindakan melawan epidemi kejahatan dengan kekerasan yang melanda komunitas Arab, dan mengatakan, “Kita harus memprotes kekerasan dan pembunuhan tersebut, dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja. Kita harus kuat dan tidak menyerah. Tidaklah cukup hanya berbicara. Perjuangan ini bisa memberi kita keamanan pribadi.”
Pekan lalu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan melibatkan dinas keamanan Shin Bet dalam membantu operasi polisi dalam memerangi beberapa kejahatan di komunitas Arab, khususnya yang berkaitan dengan kejahatan yang berkaitan dengan pemilihan kota.
Beberapa kandidat telah ditembak dalam beberapa pekan terakhir dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kejahatan terorganisir.