Konsensus Masih Acuan Utama ASEAN
Para pemimpin ASEAN telah kehilangan kesabaran terhadap junta atas kegagalannya menerapkan konsensus lima butir. Kesepakatan itu menyerukan segera diakhirinya kekerasan; penyelenggaraan dialog di antara semua pihak; penunjukan utusan khusus; mengizinkan bantuan kemanusiaan dari ASEAN; dan mengizinkan utusan khusus mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
Bersamaan dengan misi senyap Indonesia, beberapa bulan lalu Thailand melakukan manuver dengan menyeru supaya blok kembali menerima Junta Myanmar hingga mengklaim telah bertemu pemimpin sipil di negara itu, Aung San Suu Kyi. Banyak pihak menilai upaya diplomat top Bangkok itu mengerdilkan usaha yang dilakukan ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia.
Konsensus lima butir akan terus menjadi referensi utama dalam menangani krisis tersebut, kata Menteri Retno, menyiratkan blok tetap bersatu. Ia menyoroti upaya Indonesia sebagai ketua ASEAN merupakan pihak pendorong dalam mengupayakan perdamaian di negara itu. Pemangku kepentingan terkait di Myanmar lah yang akan memutuskan nasibnya sendiri.
Saat mendiskusikan konferensi para pemimpin ASEAN di Jakarta pada minggu depan, Retno kepada Tempo menegaskan, sesuai mandat yang disepakati oleh para pemimpin blok, implementasi konsensus oleh junta akan terus ditinjau. Namun, para pemimpin tidak akan mengulas poin tertentu konsensus damai tersebut.
Itu berarti, soal jangka waktu utusan khusus untuk Myanmar akan tetap terbatas pada keketuaan ASEAN saja. Pengamat, sebelumnya telah memberikan perhatian perlunya peninjauan terhadap poin utusan khusus dan kerangka waktu yang jelas dalam penyelesaian krisis Myanmar.
Sekitar 22 negara, termasuk anggota dan mitra wicara, serta 9 organisasi internasional akan berpartisipasi dalam KTT ASEAN di Jakarta pada 5 - 7 Oktober 2023. Para jenderal Myanmar masih dilarang untuk menghadiri rapat tingkat tinggi itu.
Selain isu Myanmar yang menjadi perhatian, ketegangan regional antara kekuatan besar yang bersaing seperti Amerika Serikat dan Cina, diperkirakan akan muncul di KTT ASEAN. ASEAN Regional Forum dan East Asia Summit rangkaian pertemuan pekan depan, akan khusus membahas isu-isu keamanan yang biasanya berlangsung panas.
Indonesia akan terus memastikan keketuaannya di ASEAN tidak terganggu, dengan mengedepankan prioritas jangka panjang hingga penguatan kelembagaan. Jakarta juga akan melakukan pemaparan rencana aksi gugus ekonomi yang mencakup sejumlah klaster seperti energi, energi, kesehatan, ketahanan pangan, dan keuangan, hingga menggelar forum ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Russia Today Tayangkan Video Marinir Amerika Serikat, Ditahan atas Tuduhan Mata-mata