TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin mengunjungi pulau resor Phuket pada Jumat 25 Agustus. Seperti dilansir Reuters, kunjungan resmi perdana ini diharapkan mendorong rencana penguatan pemulihan ekonomi melalui pariwisata, yang merupakan kunci utama pertumbuhan.
Perekonomian Thailand bertumbuh 1,8 persen dibanding tahun sebelumnya untuk periode April-Juni dan 0,2 persen dibanding kuartal sebelumnya, atau menurun tajam dari tiga bulan sebelumnya. Hal ini karena sektor ekspor utama mengalami pelemahan akibat penurunan permintaan global.
Badan perencanaan negara telah memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 2,5-3 persen, turun dari proyeksi awal 2,7-3,7 persen.
Namun, pariwisata tetap menjadi salah satu harapan pemerintah Thailand dengan menargetkan 29 juta kunjungan wisatawan asing tahun ini. Atau hampir tiga perempat jumlah rekor turis di 2019 saat sebelum pandemi, dengan pengeluaran mencapai 1,91 triliun baht atau sekitar Rp832,3 triliun.
Hampir 11 juta dari 29 juta wisatawan di 2019 tersebut berasal dari China. "Saat ini, hanya 30 persen dari turis China yang berkunjung kembali," kata Srettha yang merupakan pengusaha properti itu.
Ia menambahkan bahwa wisatawan China adalah bagian penting untuk pariwisata Thailand. "(Perekonomian) China sedang melambat, mereka tidak mendorong warganya untuk berwisata ke luar, jadi kita perlu mempermudah untuk orang datang ke negara kita," ujarnya, mengisyaratkan kelonggaran permohonan visa.
Srettha mengunggah cuitan di media sosial X, bahwa dia bertujuan untuk mendorong pendapatan dari sektor pariwisata tahun depan hingga 3,3 triliun baht atau sekitar Rp1.438 triliun.
Ia juga mengatakan pemerintahannya akan melaksanakan rencana jangka panjang untuk mengembangkan infrastruktur bandara di daerah tujuan wisata seperti Bangkok, Phuket dan Chiang Mai.
Srettha telah bertemu dengan pengelola bandara di Bangkok dan Phuket dan dijadwalkan untuk bertemu dengan penyelenggara bisnis pariwisata serta mengunjungi tujuan wisata di Phangnga dan Puket, yang menyumbang sekitar seperempat dari kunjungan wisata Thailand per tahun.
Sebagai pendatang baru di dunia politik, Srettha merupakan pimpinan perusahaan properti beberapa bulan lalu. Kini ia menjadi perdana menteri pada Selasa, setelah menang mudah melalui pemungutan suara di parlemen.
Dia harus menyusun kabinet dari aliansi gemuk terdiri atas 11 partai, termasuk sejumlah partai pesaing. Partai Pheu Thai akan memimpin pemerintahan untuk periode kelima kalinya dalam dua dekade. Tiga dari periode tersebut digulingkan oleh kudeta atau dibatalkan oleh pengadilan.
Sementara itu, penyusunan kabinet dijadwalkan untuk selesai di pekan depan. Pemerintah kemudian harus menyampaikan tujuan kebijakannya ke sidang umum parlemen sebelum mulai bekerja, yang kemungkinan besar pada akhir September.
Pilihan Editor: PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan
REUTERS