TEMPO.CO, Jakarta - Yunani kembali meminta Inggris agar memulangkan patung Parthenon yang sangat ikonik yang diambil dari Kota Athena pada abad ke-19. Permintaan itu disampaikan setelah pada akhir pekan lalu British Museum memecat seorang karyawan yang diduga mencuri lebih dari 2 ribu benda berharga dari museum itu dan menjualnya kembali.
“Kami ingin mengatakan pada British Museum kalau mereka tidak bisa lagi mengklaim warisan budaya Yunani lebih terlindungi di museum itu ketimbang di Yunani,” kata Despina Koutsoumba, Direktur Asosiasi Arkeolog Yunani, Rabu 23 Agustus 2023.
Menteri Kebudayaan Yunani Lina Mendoni sepakat kalau kejadian pencurian itu memperkuat keinginan Yunani yang ingin patung-patung pemersatu dari Yunani dikembalikan. Patung yang dimaksud itu di antaranya Elgin Marbles, di mana patung itu dipindahkan oleh seorang Raja asal Inggris yang mengambilnya dari darerah Acropolis di Yunani dan memindahkannya. Tim Loughton, Kepala parlemen Museum Inggris, marah dengan permintaan yang disebutnya oportunis terang-terangan Yunani.
“Sangat jarang ada barang-barang yang hilang,” kata Loughton, yang menegaskan lukisan Mona Lisa pun bahkan tidak ada yang mencurinya.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, British Museum mengakui ada sejumlah barang yang hilang dicuri, rusak atau terbakar. Peter Higgs, Kurator senior dan ahli artefak Yunani dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, sudah dipecat dari museum itu dan sudah diambil langkah hukum. Kepolisian Inggris tampaknya telah menginvestigasi kasus pencurian ini sejak awal 2023, namun belum melakukan penahanan.
Ittai Gradel, penadah benda-benda seni, sudah memperingatkan British Museum pada 2021 lalu kalau dia membeli sejumlah barang secara online yang dia curigai karena berasal dari katalog Museum Inggris. Sayang, kekhawatirannya itu ditepis oleh Wakil Direktur Jonathan Williams, yang saat ini berkeras dia tidak melakukan kesalahan apapun dan mengklaim semua benda berharga di museum dilindungi.
Gradel dituduh telah membeli sekitar 70 benda-benda antik di eBay terhitung mulai 2014 dan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi sebelum memberi tahu pihak museum. Ada beberapa benda sejarah yang dikembalikan. Tim investigasi saat ini melacak siapa saja pembeli benda-benda berharga tersebut. Gradel meminta agar William dan Direktur British Museum Hartwig Fischer dipecat.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: WNI di Afrika Selatan Menyambut Kedatangan Presiden Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.