TEMPO.CO, Jakarta - Serangan pesawat tak berawak Turki pada Kamis, 24 Agustus 2023, menewaskan tujuh anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) termasuk dua personel medis, di provinsi Erbil, Irak utara, kata badan kontra-terorisme, ketika menteri luar negeri Turki mengunjungi wilayah tersebut.
Tiga anggota PKK tewas di distrik Sidakan ketika sebuah pesawat tak berawak Turki menyerang kendaraan mereka, kata badan kontra-terorisme dalam sebuah pernyataan.
Serangan pesawat tak berawak lainnya menewaskan empat anggota PKK, termasuk dua personel medis, juga di daerah Sidakan beberapa jam kemudian, kata badan kontra-terorisme dalam pernyataan lain pada hari yang sama.
Serangan itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan berada di Erbil untuk bertemu dengan para pejabat tinggi Kurdi, termasuk Presiden Nechervan Barzani dan Perdana Menteri Masrour Barzani.
Pada hari Selasa, dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Irak, Fidan mendesak Irak untuk menetapkan PKK sebagai organisasi teroris seperti dilakukan Turki.
Turki secara teratur melakukan serangan udara di Irak utara dan memiliki puluhan pos terdepan di wilayah Irak, namun telah meningkatkan serangan pesawat tak berawaknya dalam beberapa hari terakhir, menyerang lebih dekat ke daerah perkotaan dan di jalan-jalan utama.
PKK, yang mempunyai basis di sekitar Irak utara, ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kelompok ini melancarkan pemberontakan di Turki tenggara pada tahun 1984 yang menewaskan lebih dari 40.000 orang.
REUTERS
Pilihan Editor Kastaf Gabungan AS: Sulit bagi Ukraina Usir Rusia, Mungkin Perlu Solusi Politik
