TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Australia pada Kamis 24 Agustus 2023 menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada seorang perempuan mantan kepala sekolah Yahudi ultra-Ortodoks karena melakukan pelecehan seksual terhadap dua siswanya.
Malka Leifer pada April dinyatakan bersalah atas 18 pelanggaran seksual termasuk pemerkosaan, penyerangan tidak senonoh dan penetrasi terhadap anak berusia 16 atau 17 tahun. Juri membebaskannya dari sembilan dakwaan lainnya.
Leifer, 56 tahun, mantan kepala sekolah Adass Israel School, mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan. Leifer, yang juga memegang kewarganegaraan Israel, diekstradisi ke Australia dari Israel pada 2021 setelah melarikan diri pada 2008 ketika tuduhan tersebut muncul.
Hakim pengadilan wilayah Victoria, Mark Gamble, menetapkan jangka waktu non-pembebasan bersyarat selama 11 tahun enam bulan. Namun, ia mengatakan akan mempertimbangkan 2.069 hari yang telah ia jalani, demikian laporan Australian Broadcasting Corp.
Tiga saudara perempuan menuduh Leifer melakukan pelecehan seksual terhadap mereka di halaman sekolah di Melbourne, di kantor staf yang terkunci, di kamp sekolah dan di rumah Leifer antara 2003-2007, ketika mereka masih remaja.
Pengadilan memutuskan Leifer bersalah atas pelanggaran terhadap dua di antaranya.
“Ekspektasi kami sangat rendah karena pelaku perempuan sangat jarang dilaporkan dan kami tidak punya dasar apa pun untuk dijadikan dasar. Karena itu, kami merasa sangat bersyukur karena benar-benar merasa diakui pada saat itu juga,” salah satu pelapor mengatakan kepada wartawan di luar pengadilan setelah putusan.
Pilihan Editor: Pekerja Daycare Australia Lecehkan 91 Anak Selama 15 Tahun, Terancam Hukuman Seumur Hidup
REUTERS