TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jet eksekutif Embraer Legacy 600, yang diyakni membawa Yevgeny Prigozhin dan enam pimpinan tentara bayaran Grup Wagner lain, tidak menunjukkan tanda-tanda masalah hingga pesawat turun secara drastis dalam 30 detik terakhir, menurut data pelacakan penerbangan.
Rosaviatsia, badan penerbangan Rusia mengatakan Prigozhin, yang memimpin pemberontakan terhadap militer Rusia pada Juni, adalah satu dari 10 orang di dalam pesawat jatuh itu. Pesawat tersebut sedang melakukan perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg ketika jatuh di dekat desa Kuzhenkino di Wilayah Tver, kata pemerintah Rusia.
Menurut Ian Petchenik dari Flightradar24, pada pukul 18:19 waktu setempat, pesawat tiba-tiba melakukan gerakan vertikal ke bawah. Dalam waktu sekitar 30 detik, pesawat telah turun lebih dari 8.000 kaki dari ketinggian jelajah 28.000 kaki.
“Apapun yang terjadi, terjadi dengan cepat,” kata Petchenik.
“Mereka mungkin bergulat (dengan pesawat) setelah apa yang terjadi,” kata Petchenik. Namun sebelum jatuh secara drastis, “tidak ada indikasi bahwa ada yang salah dengan pesawat ini.”
Video menunjukkan pesawat turun dengan cepat dengan hidung mengarah hampir lurus ke bawah dan kepulan asap atau uap di belakangnya.
Penyelidik Rusia membuka penyelidikan kriminal untuk mengetahui apa yang terjadi. Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia bahwa mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih rudal permukaan ke udara.
Pembuat pesawat Brasil Embraer SA mengatakan pihaknya belum memberikan layanan atau dukungan apa pun dalam beberapa tahun terakhir terhadap pesawat tersebut, yang dapat menampung sekitar 13 orang.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mematuhi sanksi internasional yang dijatuhkan terhadap Rusia. Jet mewah itu diidentifikasi di Flightradar24 dengan registrasi RA-02795, sama dengan pesawat yang membawa Prigozhin ke Belarus setelah pemberontakan, kata sumber industri yang mengetahui masalah tersebut.
Pelacak penerbangan online Flightradar24 terakhir mencatat posisi pesawat pada pukul 18.11 waktu setempat, sebelum kecelakaan. Gangguan di area tersebut mungkin memperlambat pengumpulan data lokasi lebih lanjut.
Data lainnya berlanjut selama sembilan menit. Flightradar24 mengatakan jet tersebut melakukan serangkaian penaikan tinggi terbang dan penurunan beberapa ribu kaki masing-masing selama 30 detik sebelum akhirnya jatuh. Flightradar24 menerima data akhir tentang jet tersebut pada pukul 18:20.
REUTERS
Pilihan Editor Panen Anggur Gaza Terpukul Gelombang Panas, Petani Rugi Besar