TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa kapal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN akan terus berlayar, berkontribusi pada stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan, menyusul pengumuman absennya Presiden Amerika Serikat Joe Biden di pertemuan puncak blok pada awal bulan mendatang.
“Kapal akan terus berlayar dan tidak akan menunggu siapapun,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi Tempo pada Rabu, 23 Agustus 2023, merujuk kepada pernyataan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi soal perumpamaan kapal ASEAN.
“Kerja ASEAN untuk menjadikan ‘ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth’ akan terus berlanjut dan didukung oleh semua mitra ASEAN,” kata Faizasyah menambahkan.
Gedung Putih pada Selasa, 22 Agustus 2023, mengumumkan Biden akan menghadiri KTT G20 di India pada 7-10 September mendatang, tapi hanya mengirim Wakil Presiden Kamala Harris untuk rapat puncak ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023.
Reuters mengutip beberapa diplomat pada 9 Agustus 2023, melaporkan bahwa Biden tidak mungkin menghadiri KTT ASEAN. Beberapa diplomat ASEAN sebelumnya mengatakan akan sangat mengecewakan jika Biden tidak pergi ke Jakarta, mengingat publik menekankan pentingnya hubungan pemerintah AS dengan wilayah tersebut.
Menurut Faizasyah, sebelum muncul keterangan media dikeluarkan Gedung Putih, kantor Presiden RI sudah menerima surat dari Biden yang menyebut AS akan diwakilkan oleh Harris di KTT ASEAN. Dalam suratnya disebutkan bahwa Presiden Biden memiliki kewajiban domestik, “domestik obligation” yang bersamaan waktunya dengan KTT ASEAN.
Faizasyah dalam pesannya kepada Tempo pada Rabu menekankan, Kemitraan ASEAN dan ASEAN serta KTT Asia Timur bukan saja penting bagi ASEAN namun juga penting bagi Amerika Serikat.
Belum ada informasi lengkap mengenai pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan mitra wicara yang hadir atau berhalangan ke KTT ASEAN, kata Faizasyah menambahkan.
Ketika ditanya tentang kritik bahwa ketidakhadiran Biden akan menimbulkan pertanyaan soal komitmen AS terhadap kawasan yang menghadapi perluasan pengaruh Cina, Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berpendapat bahwa keterlibatan AS dengan Asia-Pasifik telah diumumkan sejak 2021.
“Saya akan menempatkan rekor pencapaian dan keterlibatan kami di Indo Pasifik dibandingkan dengan presiden Amerika mana pun (dan) negara mana pun di dunia,” kata Sullivan di Gedung Putih pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Sullivan kemudian merujuk serangkaian pertemuan yang pernah diselenggarakan atau dihadiri Biden, termasuk pertemuan puncak trilateral akhir pekan lalu dengan Korea Selatan dan Jepang di Camp David
DANIEL A. FAJRI | REUTERS
Pilihan Editor: Putin: Penggunaan Dolar AS untuk Perdagangan antar-Negara BRICS Tinggal 28 Persen