TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah menyetujui penjualan 96 helikopter Apache AH-64E dan peralatan terkait ke Polandia dengan perkiraan biaya US$12 miliar.
“Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan helikopter serang Apache AH-64E dan peralatan terkait ke Polandia dalam kesepakatan senilai hingga US$12 miliar,” kata Pentagon dan Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan pada Senin.
Polandia yang merupakan anggota NATO telah meminta 96 helikopter serang Apache dan peralatan terkait, termasuk 1.844 rudal Hellfire dan 508 rudal Stinger, kata Pentagon.
Polandia telah menjadikan peningkatan militernya sebagai prioritas setelah invasi Rusia ke negara tetangganya, Ukraina.
“Usulan penjualan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan Sekutu Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa,” kata pernyataan kedua lembaga.
“Usulan penjualan ini akan meningkatkan kemampuan Polandia dalam menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kekuatan yang kredibel yang mampu menghalangi musuh dan berpartisipasi dalam operasi NATO. Polandia tidak akan mengalami kesulitan dalam memasukkan peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya.”
Kendati demikian, penjualan itu tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Polandia, anggota NATO di Eropa Tengah, berencana untuk mengerahkan helikopter Apache ke Divisi Mekanik ke-18 dan Brigade Angkatan Udara ke-1.
Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak sebelumnya mengatakan bahwa memiliki Apache adalah penting karena mereka bekerja dengan baik dengan tank Abrams, yang juga dipesan Warsawa dari AS dalam beberapa tahun terakhir.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan memberi tahu Kongres AS tentang kemungkinan penjualan tersebut pada Senin. Adapun Pentagon mengatakan Boeing dan Lockheed Martin adalah kontraktor utama Apache.
Meskipun mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak antara kedua negara telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.
Pilihan Editor: Anggota Parlemen Rusia Tuduh Polandia Ingin Kuasai Ukraina
REUTERS | ANADOLU