TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota parlemen Rusia memberi peringatan keras ke Polandia di tengah memburuknya hubungan dengan Belarusia. Andrey Gurulyov, anggota Duma negara Rusia dan mantan komandan militer, memperingatkan Polandia bahwa semuanya akan berakhir buruk.
Gurulyov memperingatkan agar Polandia tidak menempatkan pasukannya di dekat eksklave Rusia di Kaliningrad. Ia juga menuduh bahwa otoritas Polandia berusaha merebut kendali wilayah di Ukraina.
Pernyataannya itu menyusul ketegangan selama berminggu-minggu antara Polandia dan Grup Wagner, sebuah organisasi paramiliter yang sebelumnya berperang bersama pasukan Rusia dalam perang di Ukraina. Usai pemberontakan yang gagal terhadap Rusia, Wagner pindah ke Belarusia sejak Juni. Kehadiran Wagner di Belarus telah memicu kekhawatiran tentang destabilisasi di Eropa timur dan tengah, termasuk di Polandia yang merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ).
Gurulyov mendesak pihak berwenang Rusia untuk mengambil sikap garis keras jika Polandia memindahkan pasukannya di dekat Kaliningrad. Namun pihak berwenang Polandia tak menyatakan minatnya untuk menguasai wilayah tersebut.
"Topik kedua adalah mempertahankan Kaliningrad sebagai eksklave. Pesannya sangat jelas, "Teman-teman, jika Tuhan melarang Anda pergi ke mana pun ke arah wilayah Kaliningrad kami, semuanya akan berakhir buruk bagi Anda. Ini mungkin memang seharusnya begitu," katanya.
Pernyataan Gurulyov itu diunggah ke media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter oleh The Kremlin Yap pada Sabtu pagi.
Polandia masih menempatkan pasukan di dekat Kaliningrad, dan telah memindahkan ribuan tentara di dekat perbatasan Belarusia di tengah meningkatnya kehadiran Wagner di wilayah tersebut.
Polandia telah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan Grup Wagner menyerang negara ini untuk menguasai Celah Suwaki. Ini adalah sebuah koridor kecil namun penting yang terletak di sepanjang perbatasan timur laut Polandia yang memisahkan Rusia dari Kaliningrad. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa militernya harus siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Newsweek menghubungi Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Pertahanan Nasional Polandia untuk memberikan komentar melalui email.
Gurulyov juga menduga Polandia memiliki tujuan dan sasaran yang jelas untuk menguasai Ukraina Barat. Ini adalah klaim yang dibuat oleh beberapa pejabat Rusia, meski tak bisa dibuktikan. Pihak berwenang Polandia mengatakan mereka tidak memiliki kepentingan untuk merebut Ukraina. Polandia dan Ukraina telah menjadi salah satu sekutu terdekat karena Kyiv terus melawan terhadap Moskow.
"Ini adalah tugas minimum. Tujuan utamanya adalah memasuki Ukraina dan menjadikannya bawahan. Kita harus mencegah ini. Dan itu cukup mudah dilakukan. Poin utamanya adalah pertanyaan pencegahan strategis. Kami melakukan ini dengan menyebarkan nuklir kepada sekutu kita. Ini justru masalah pencegahan strategis sehingga Polandia tidak berpikir untuk pergi ke mana pun," katanya.
Ben Hodges, mantan Panglima Angkatan Darat AS di Eropa, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa pasukan Grup Wagner akan dihancurkan jika berusaha menyerang Polandia.
NEWSWEEK