Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Banyak Majikan di Singapura Pakai Polisi untuk Ancam ART

Reporter

image-gnews
Para pekerja rumah tangga asal Filipina melakukan doa bersama saat akan dimulainya pembagian barang-barang gratis dari hasil sumbangan di Singapura, 4 November 2018. REUTERS/Natashia Lee
Para pekerja rumah tangga asal Filipina melakukan doa bersama saat akan dimulainya pembagian barang-barang gratis dari hasil sumbangan di Singapura, 4 November 2018. REUTERS/Natashia Lee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Majikan di Singapura menggunakan sistem peradilan sebagai “alat” untuk mengancam dan mengendalikan pekerja rumah tangga. Dilansir dari Al Jazeera, lebih dari 80 persen laporan polisi dibuat oleh bos terhadap pembantu mereka yang tidak mengarah pada tuntutan, menurut sebuah laporan baru.

Dalam laporan oleh kelompok hak asasi Organisasi Kemanusiaan untuk Ekonomi Migrasi atau HOME, majikan di Singpura memiliki kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas pekerja rumah tangga mereka. Pekerja rumah tangga yang dituduh melakukan kejahatan biasanya tak bisa lagi bekerja di Singapura, setelah mereka menerima peringatan polisi. Padahal mereka tidak pernah dihukum karena melakukan pelanggaran, menurut laporan tersebut.

“Yang penting, temuan ini menunjukkan bagaimana polisi dan sistem peradilan pidana digunakan sebagai alat ancaman, dan hukuman dan sering pembalasan terhadap pekerja rumah tangga migran,” kata HOME dalam laporan tersebut.

HOME mendasarkan temuannya pada 100 kasus yang melibatkan pekerja rumah tangga migran yang tinggal di tempat penampungan dan dituduh melakukan kejahatan antara tahun 2019 hingga 2022. HOME menyusun laporan tersebut, yang dirilis minggu lalu, sebagai tanggapan atas kasus bekas pekerja rumah tangga Parti Liyani, yang dituduh mencuri barang senilai 30.000 dolar Singapura milik mantan majikannya. Bekas bos Parti adalah kepala di Changi Airport Group, Liew Mun Leong dan keluarganya pada 2019 lalu.

Hukuman pencurian Parti dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi pada September 2020. Pada bulan April, putra Liew, Karl, dijatuhi hukuman dua minggu penjara karena berbohong selama persidangan Parti.

HOME mengatakan tuduhan paling umum terhadap pekerja rumah tangga yang ditampilkan dalam laporan itu adalah pencurian, sebagian besar kasusnya “bersifat picik”. Dalam satu kasus, seorang majikan melaporkan pembantu mereka ke polisi karena diduga mencuri 10 dolar Singapura. 

“Tuduhan pencurian dapat dilakukan dengan sangat mudah, membutuhkan sedikit atau tanpa bukti dan tidak berdampak negatif pada pemberi kerja (terlepas dari hasilnya), sementara memiliki hasil yang tidak proporsional dan berpotensi membawa malapetaka bagi pekerja rumah tangga migran,” kata laporan tersebut.

Penganiayaan fisik adalah klaim paling umum berikutnya, terhitung 13 persen dari kasus yang melibatkan pekerja rumah tangga migran. Secara keseluruhan, hanya 18 persen laporan yang berujung pada tuntutan pidana. Tiga puluh enam persen tidak menghasilkan tindakan lebih lanjut dan 43 persen menghasilkan “peringatan keras”, yang dapat dikeluarkan pihak berwenang atas kebijakan mereka sebagai pengganti penuntutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun sebagian besar pengaduan tidak berujung pada hukuman pidana, pekerja rumah tangga dapat menderita akibat dituduh. HOME mengatakan para pembantu rumah tangga yang dituduh menghabiskan rata-rata empat bulan di tempat penampungan kelompok tersebut. Tuduhan itu juga bisa menimbulkan tekanan finansial dan psikologis yang parah kepada mereka serta keluarganya di kampung halaman. 

HOME mengatakan pembantu juga dapat menghadapi "tuduhan balas dendam" setelah mereka meninggalkan tempat kerja.

Dalam satu kasus yang disorot dalam laporan tersebut, seorang pekerja rumah tangga, yang mencari bantuan di tempat penampungan HOME setelah ditolak repatriasinya selama setahun, dituduh mencuri uang ketika dia kembali ke mantan majikannya untuk mengambil barang-barangnya. Pembantu itu terpaksa tinggal di Singapura selama sembilan bulan lagi sambil menunggu hasil penyelidikan, yang berakhir tanpa tindakan lebih lanjut.

Dalam laporannya, HOME merekomendasikan bahwa pekerja rumah tangga yang bekerja sama dengan investigasi harus diizinkan untuk terus bekerja. Sementara mereka yang mendapat peringatan keras tidak boleh dilarang bekerja di masa depan. Kelompok itu juga menyerukan opsi tinggal di luar bagi pekerja rumah tangga dan kebebasan yang lebih besar untuk mereka agar bisa berganti majikan.

AL JAZEERA 

Pilihan Editor: Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singapura Sita Aset Senilai Rp 31 T dalam Kasus Pencucian Uang

23 jam lalu

Sketsa wajah 10 orang asing yang dituduh terlibat dalam operasi pencucian uang besar pada Agustus 2023 di Singapura (searah jarum jam dari kiri atas) Su Baolin, Su Haijin, Chen Qingyuan, Su Wenqiang, Lin Baoying, Zhang Ruijin, Wang Dehai, Su Jianfeng, Vang  Shuiming dan Wang Baosen.  The Straits Times/Cel Gulapa melalui REUTERS
Singapura Sita Aset Senilai Rp 31 T dalam Kasus Pencucian Uang

Singapura memperkirakan akan ada lebih banyak penangkapan dan penyitaan untuk kasus dugaan pencucian uang terbesar di negaranya.


Mengapa Proyek Kereta Cepat Malaysia Mangkrak?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersiap menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung usai peresmiannya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin 2 Oktober 2023. Presiden meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinamakan Whoosh untuk dioperasionalkan secara umum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mengapa Proyek Kereta Cepat Malaysia Mangkrak?

Indonesia baru saja meresmikan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, tetapi Malaysia justru malah membatalkan proyek serupa. Mengapa?


Media Asing Soroti Kiriman Kabut Asap dari RI ke Malaysia

1 hari lalu

Sejumlah pengendara melintasi di atas Jembatan Ampera yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 15 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Media Asing Soroti Kiriman Kabut Asap dari RI ke Malaysia

Kabut asap yang disebut dari Indonesia, membuat Singapura dan Malaysia kelabakan. Media asing bahas soal kabut asap.


Malaysia Larang Komik yang Sebut ART Indonesia sebagai Monyet

4 hari lalu

Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS
Malaysia Larang Komik yang Sebut ART Indonesia sebagai Monyet

Kemenlu RI menghargai keputusan Malaysia untuk melarang peredaran komik "When I was a Kid 3" yang di dalamnya terdapat hinaan terhadap ART Indonesia.


7 Makanan Khas Singapura yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Ke sana

5 hari lalu

Mie Hokkian hidangan khas di Singapura, yang kerap muncul dalan festival kuliner di Singapura. Foto: @slake.sg
7 Makanan Khas Singapura yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Ke sana

Singapura menjadi negara urutan pertama sebagai destinasi teraman di dunia. Singapura memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, makanan termasuk di antaranya


Kebiasaan Orang Singapura Minum Kopi

6 hari lalu

Kenangan Coffee di Bandara Changi, T2, Singapura. TEMPO/Yunia Pratiwi
Kebiasaan Orang Singapura Minum Kopi

Kalau di Indonesia kopi identik dengan rasa pahit, di Singapura sedikit berbeda


Sejarah Patung Merlion, Simbol Abadi Singapura

7 hari lalu

Tiga orang wisatawan berpose dengan mengenakan masker dan kacamata di depan patung Singapore Merlion di Singapura, (21/6). Populasi asap dari kebakaran hutan di Indonesia membuat warga Singapura mengenakan masker. (AP Photo/Joseph Nair)
Sejarah Patung Merlion, Simbol Abadi Singapura

Patung Merlion, dengan kepala singa dan tubuh ikan, adalah monumen paling ikonik di negara ini.


Begini Sebab Patung Merlion yang Ikonik di Singapura Ditutup

7 hari lalu

Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Begini Sebab Patung Merlion yang Ikonik di Singapura Ditutup

Salah satu ikon paling terkenal dan dikagumi di Singapura, Patung Merlion, akan mengalami penutupan sementara selama sekitar 3 bulan.


Berburu Foto di Patung Merlion Sebelum Ditutup

7 hari lalu

Merlion, patung yang menjadi ikon Singapura (TEMPO/Nia Pratiwi)
Berburu Foto di Patung Merlion Sebelum Ditutup

Dua wisatawan Indonesia beruntung bisa berfoto di sekitar patung Merlion sebelum dibersihkan


Kenangan Coffee Pertama di Singapura, Ini Menu Andalannya

8 hari lalu

Kenangan Coffee pertama di Singapura di kawasan Raffles City, Bras Basah Road, Singapura. TEMPO/Yunia Pratiwi
Kenangan Coffee Pertama di Singapura, Ini Menu Andalannya

Setelah sukses di Malaysia, Kenangan Coffee buka gerai pertama di Singapura