TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah menembak jatuh 20 drone milik Ukraina pada Sabtu, 11 Agustus 2023. Pesawat tak berawak itu ditembak di dekat semenanjung Krimea, tempat Ukraina meningkatkan serangan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah gagal menyerang Jembatan Krimea yang melintasi Selat Kerch dengan roket S-200. "Rudal Ukraina terdeteksi tepat waktu dan dicegat di udara oleh sistem pertahanan udara Rusia. Tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak 14 drone jatuh oleh sistem pertahanan udara dan enam lainnya melalui peperangan elektronik, menurut kementerian pertahanan pada layanan pesan Telegram. Tidak ada korban atau kerusakan.
Sebuah drone juga dicegat di wilayah Kaluga, sekitar 150 kilometer dari barat daya Moskow, menurut Gubernur Vladislav Shapsha di Telegram. Di Moskow, para pejabat mengatakan pada Jumat bahwa Rusia telah menghancurkan pesawat tak berawak yang ditujukan ke ibu kota. Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian di kota itu dalam beberapa hari terakhir.
Drone Ukraina itu dihancurkan di pinggiran barat Moskow, menurut kementerian pertahanan. Rekaman yang beredar di media sosial Rusia pada Sabtu menunjukkan jembatan itu diselimuti asap. Rekaman itu belum bisa diverifikasi. Kantor berita Interfax melaporkan bahwa jembatan itu ditutup sebentar untuk lalu lintas tetapi kemudian dibuka kembali.
Belum jelas apa yang ditargetkan dalam serangan yang dilaporkan di semenanjung Laut Hitam tersebut. Krimea dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
Serangan drone di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan jauh di dalam Rusia telah meningkat sejak drone dihancurkan di atas Kremlin pada awal Mei. Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Ukraina mengatakan menghancurkan infrastruktur militer Rusia sangat penting untuk serangan balasan Kyiv.
Jembatan Krimea rusak parah Oktober lalu dalam ledakan kuat. Rusia menyatakan ledakan disebabkan oleh sebuah truk saat melintasi jembatan yang menewaskan tiga orang. Badan intelijen domestik SBU Ukraina kemudian mengaku bertanggung jawab atas operasi sabotase tersebut.
Jembatan, yang merupakan satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung itu, adalah proyek unggulan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia meresmikan jembatan tersebut dengan meriah pada 2018.
REUTERS
Pilihan Editor: Korban Tewas Kebakaran di Hawaii Tembus 88 Orang, Polisi Gelar Penyelidikan